Kesehatan

Apakah Gejala Stunting Pada Anak Akibat Dari Merokok ? Berikut Penjelasan Lengkapnya

19
×

Apakah Gejala Stunting Pada Anak Akibat Dari Merokok ? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Sebarkan artikel ini
ilustrasi seseorang memegang sebantang rokok

“Daripada untuk anaknya, uang malah digunakan untuk beli rokok. Saat turun langsung meneliti di Demak, saya terenyuh sekali melihat kondisi anak-anak yang mengalami stunting hanya karena keputusan orang tua yang tidak rasional memikirkan diri sendiri dibandingkan anaknya,” tegas Teguh.

2. Kenaikan cukai rokok dapat mengurangi stunting pada anak
Menurut Teguh Dartanto, kenaikan cukai rokok tentu saja dibutuhkan sebagai solusi agar keinginan seseorang membelinya hilang

Baca Juga: 4 Wisata di Tanjungpinang yang Tersohor Hingga Mancanegara, Cek Lokasinya

Selain itu, Dirinya  juga ingin berpesan kepada masyarakat agar lebih memprioritaskan gizi dan juga pendidikan anak. Khususnya ketika keluarga menerima bantuan pemerintah (Program Keluarga Harapan/PKH), seluruh penerima bantuan harus menandatangani klausul bantuan sosial dan bantuan sama sekali tidak boleh digunakan untuk membeli rokok.

Baca Juga: 5 tips cara memuaskan suami di atas ranjang, Istri Patut Coba Ini

“Lebih baik berhenti merokok saja, itulah tujuan utamanya dari kenaikan cukai. Penelitian kita juga menunjukkan, masih ada perokok yang rasional, artinya ketika rokok mahal, ada yang berhenti dan ada yang mengurangi rokoknya sehingga tujuan akhirnya akan tercapai, yakni cukai akan mengurangi stunting,”jelas Tegu‎h.

Teguh benar-benar berharap sumber daya yang diberikan pemerintah bagi masyarakat kurang mampu tidak akan digunakan untuk membeli rokok. Menurutnya, hal ini akan mengurangi stunting pada anak.

Baca Juga: Polda Kepri Bekuk Lima Orang Pelaku Penambangan Biji Timah Ilegal di Kabupaten Lingga

3. Polusi oleh transportasi, kegiatan industri, dan rokok mengganggu perkembangan anak
Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K) yang juga merupakan Direktur Utama RS Persahabatan ikut menyampaikan bahwa peningkatan aktivitas industri dan transportasi membawa ancaman bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Juga: M Paspor Aplikasi Terbaru Keimigrasian Dalam Pendaftaran Paspor Secara Online

Pasalnya aktivitas tersebut dapat meningkatkan polusi udara yang  merupakan salah satu faktor risiko seseorang terdampak penyakit. Polusi tersebut akan memengaruhi kualitas kehidupan seseorang.

“Akibat pajanan polusi udara, rata-rata individu di Indonesia mengalami kehilangan 1,2 tahun usia harapan hidup dikarenakan kualitas udara di Indonesia gagal memenuhi kriteria konsentrasi PM2,5 yang ditetapkan oleh WHO. Penduduk di kota besar seperti Jakarta dapat kehilangan sekitar 2,3 tahun usia harapan hidup apabila terpajan dengan level polusi udara yang sama secara terus menerus,” ungkap Agus Dwi Susanto

Baca Juga: Jumperan Kabel STUM Putus, Wilayah Tanjungpinang Timur Alami Pemadam

Polusi udara juga bisa disebabkan oleh asap rokok. Hal ini dikarenakan asap rokok memiliki kandungan yang mirip dengan gas penyebab pencemaran udara dari hasil industri asap rokok setidaknya mengandung 85% gas dan 15% partikel yang terhirup oleh manusia. Selain mengurangi usia harapan hidup, polusi ini dapat mengganggu perkembangan anak.

Maka dari itu,anggota keluarga yang merokok harus berhenti. Jangan sampai perkembangan si kecil akan terhambat, karena hal ini akan berdampak pada kehidupan masa depannya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *