Perempuan di Persimpangan: Antara Keamanan dan Ketakutan yang Tak Terucap

Avatar of Indra Priyadi

- Redaktur

Rabu, 23 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum Senat Mahasiswa STAI SAR Provinsi Kepri

Ketua Umum Senat Mahasiswa STAI SAR Provinsi Kepri

Oleh: [Taufik Akbar Ketua Umum Senat Mahasiswa STAI SAR Provinsi Kepri ]

Di tengah kemajuan zaman dan gempita kampanye kesetaraan, perempuan masih hidup di persimpangan yang menyesakkan antara harapan akan rasa aman dan ketakutan yang terus menghantui, meski jarang diucapkan.

Dunia yang seharusnya memberi ruang bebas dan perlindungan, justru sering kali menghadirkan ancaman, baik yang nyata maupun samar, dalam setiap langkah mereka.

Rasa aman bagi perempuan bukanlah sesuatu yang bisa dianggap sepele. Di rumah, tempat kerja, ruang publik, hingga dunia maya, ancaman berupa pelecehan, kekerasan, dan intimidasi bisa datang kapan saja.

Pertanyaan seperti “Apakah ini aman?” atau “Apakah ini bisa membahayakan diriku?” menjadi pertimbangan yang tak henti menghantui dalam keseharian mereka.

Ketakutan ini bukan sekadar perasaan individual, melainkan refleksi dari sistem sosial yang abai terhadap keselamatan perempuan.

Budaya patriarki, lemahnya penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan, serta minimnya ruang aman di berbagai sektor menjadi bukti nyata bahwa perempuan masih berada dalam posisi rentan.

Editor : Indrapriyadi

Berita Terkait

Mengenang Pejuang yang Terlupakan
Desentralisasi dan Ekonomi Biru: Jalan Menuju Kemandirian Maritim Kepulauan Riau
GAM Kepri Desak Pemerintah Hentikan Aktivitas Ilegal PT Hermina Jaya, Ultimatum Aksi Jalanan
Tubuhku Bukan Milikmu: Menggugat Kekerasan Seksual yang Terus Menghantui Perempuan Indonesia
Maksimalkan Media Sosial, Cara Cerdas Bangun Branding Pada Dunia Digital
Strategi SDM di Era Digital Menyatukan Manusia dan Mesin
Strategi SDM Pada Era Digital, Menjadi Organisasi Tangguh di Tengah Disrupsi Teknologi
Ketika Jas Putih Menjadi Tameng: Menggugat Sistem Pendidikan Dokter Spesialis di Indonesia
Fenomena ini menandakan bahwa masalahnya bukan hanya soal individu atau moralitas, tetapi merupakan kegagalan sistemik yang melibatkan hukum, pendidikan, dan budaya.

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 21:33 WIB

Mengenang Pejuang yang Terlupakan

Rabu, 14 Mei 2025 - 14:34 WIB

Desentralisasi dan Ekonomi Biru: Jalan Menuju Kemandirian Maritim Kepulauan Riau

Minggu, 4 Mei 2025 - 22:03 WIB

GAM Kepri Desak Pemerintah Hentikan Aktivitas Ilegal PT Hermina Jaya, Ultimatum Aksi Jalanan

Jumat, 25 April 2025 - 12:02 WIB

Tubuhku Bukan Milikmu: Menggugat Kekerasan Seksual yang Terus Menghantui Perempuan Indonesia

Rabu, 23 April 2025 - 21:19 WIB

Perempuan di Persimpangan: Antara Keamanan dan Ketakutan yang Tak Terucap

Berita Terbaru

Pelaksanaan MTQH tingkat Tanjungpinang beberapa waktu lalu, Senin (19/5/2025) foto: Indrapriyadi

Tanjungpinang

Lis Darmansyah Sambut Baik STQH Kepri 2025 di Tanjungpinang

Senin, 19 Mei 2025 - 17:24 WIB

Pihak Kepolisian mengungkap kasus penganiayaan terhadap seorang teman, Senin (19/5/2025) foto: Polres Bintan

Hukum dan Kriminal

Teman Jadi Lawan: Pria di Bintan Nekat Aniaya karena Masalah Sepele

Senin, 19 Mei 2025 - 15:19 WIB