“Kita Semua Bersaudara”, Budaya Melayu Adalah Payung Pemersatu Etnis dan Suku

Avatar of Redaksi

- Redaktur

Selasa, 6 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekretaris Laruka Tanjungpinang

Sekretaris Laruka Tanjungpinang

Kedekatan hubungan sesama rumpun Melayu juga tertumpu, karena kesamaan tradisi dan kedekatan geografis. “Hal inilah yang membuat Riau dan Kepri benar-benar terbuka bagi siapa saja,” kata Tenas Effendy.

Bahkan jika dibuat garis lurus sepanjang pantai timur dan gugusan kepulauannya, terdapat 232 desa yang berhadapan langsung dengan negeri jiran tersebut. Yang tidak kalah pentingnya, bahasa Melayu merupakan “lingua franca”. Sehingga bukan saja komunitas dari Singapura dan Malaysia yang menggunakannya, tetapi juga suku-suku lain di Indonesia.

Di saat masing-masing daerah di Indonesia teguh mempertahankan bahasanya sendiri, ternyata bahasa Melayu bisa diterima sebagai instrument komunikasi. Sehingga para pedagang dari luar, dapat bergaul dan bertutur kata tanpa mengalami kesulitan dengan penduduk setempat.

Bahkan dalam penglihatan sejarah nasional, bahasa Melayu mampu mempersatukan berbagai suku di Indonesia. Ada kemudahan-kemudahan dalam bertutur kata dan kalimat,  Sehingga dalam berkomunikasi lebih lancar.

Berita Terkait

Kemerdekaan itu Nasi yang Dimakan Jadi Tai, Refleksi Aktivis Wiji Thukul 
Pendidikan: Jalan Menuju Kemerdekaan yang Sejati
Perempuan Masa Kini: Bukan Lagi Bayang-Bayang, Tapi Cahaya Perubahan
Mengenang Pejuang yang Terlupakan
Desentralisasi dan Ekonomi Biru: Jalan Menuju Kemandirian Maritim Kepulauan Riau
GAM Kepri Desak Pemerintah Hentikan Aktivitas Ilegal PT Hermina Jaya, Ultimatum Aksi Jalanan
Tubuhku Bukan Milikmu: Menggugat Kekerasan Seksual yang Terus Menghantui Perempuan Indonesia
Perempuan di Persimpangan: Antara Keamanan dan Ketakutan yang Tak Terucap

Berita Terkait

Senin, 18 Agustus 2025 - 17:37 WIB

Kemerdekaan itu Nasi yang Dimakan Jadi Tai, Refleksi Aktivis Wiji Thukul 

Senin, 18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Pendidikan: Jalan Menuju Kemerdekaan yang Sejati

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:52 WIB

Perempuan Masa Kini: Bukan Lagi Bayang-Bayang, Tapi Cahaya Perubahan

Rabu, 14 Mei 2025 - 21:33 WIB

Mengenang Pejuang yang Terlupakan

Rabu, 14 Mei 2025 - 14:34 WIB

Desentralisasi dan Ekonomi Biru: Jalan Menuju Kemandirian Maritim Kepulauan Riau

Berita Terbaru