Kemerdekaan itu Nasi yang Dimakan Jadi Tai, Refleksi Aktivis Wiji Thukul 

Avatar of Indra Priyadi

- Redaktur

Senin, 18 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yuki Vegoeista Kabid PTKP HMI Cabang Tanjungpinang Bintan

Yuki Vegoeista Kabid PTKP HMI Cabang Tanjungpinang Bintan

Oleh: Yuki Vegoeista, Kabid PTKP HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan

Sebuah Kalimat yang Menggema di Lapangan Upacara

Di banyak lapangan desa di Indonesia, setiap 17 Agustus kita mendengar teriakan “Merdeka!” Anak-anak lomba makan kerupuk, bendera dikibarkan, dan pidato pejabat menggema. Namun, di sela itu, ada satu kalimat yang terus menghantui saya:

“Kemerdekaan itu nasi. Dimakan jadi tai.”

Kalimat itu bukan sekadar olok-olok kasar. Ia adalah simbol perlawanan, lahir dari mulut seorang penyair rakyat bernama Wiji Thukul.

Kata-kata itu ia bacakan dalam perayaan kemerdekaan di kampungnya, Solo, tahun 1982.

Orang-orang geger, lurah marah, aparat mulai mencatat namanya. Tapi bagi Wiji, itu adalah suara hati rakyat kecil kemerdekaan yang dielu-elukan negara, tapi tidak dirasakan di perut rakyat.

Anak Kampung Sorogenen

Wiji lahir dengan nama Wiji Widodo di Kampung Sorogenen, Solo, pada 26 Agustus 1963. Ayahnya, seorang tukang becak; ibunya, penjual makanan sederhana. Hidup pas-pasan membuat Wiji merasakan sejak kecil bahwa “merdeka” tidak sama dengan kenyang.

Berita Terkait

Gaya Hidup Sehat dan ‘Kalcer’ Bareng Circle Bike Tanjungpinang
Kenaikan Tunjangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Rasa Keadilan yang Terkikis
Politik Uang dalam Pemilu: Ancaman terhadap Demokrasi dan Integritas Politik di Indonesia”
Pendidikan: Jalan Menuju Kemerdekaan yang Sejati
Perempuan Masa Kini: Bukan Lagi Bayang-Bayang, Tapi Cahaya Perubahan
Mengenang Pejuang yang Terlupakan
Desentralisasi dan Ekonomi Biru: Jalan Menuju Kemandirian Maritim Kepulauan Riau
GAM Kepri Desak Pemerintah Hentikan Aktivitas Ilegal PT Hermina Jaya, Ultimatum Aksi Jalanan

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 17:30 WIB

Gaya Hidup Sehat dan ‘Kalcer’ Bareng Circle Bike Tanjungpinang

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:09 WIB

Kenaikan Tunjangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Rasa Keadilan yang Terkikis

Senin, 20 Oktober 2025 - 19:52 WIB

Politik Uang dalam Pemilu: Ancaman terhadap Demokrasi dan Integritas Politik di Indonesia”

Senin, 18 Agustus 2025 - 17:37 WIB

Kemerdekaan itu Nasi yang Dimakan Jadi Tai, Refleksi Aktivis Wiji Thukul 

Senin, 18 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Pendidikan: Jalan Menuju Kemerdekaan yang Sejati

Berita Terbaru