Oleh : Teddy Maembong (Ketua LSM Megat Sri Rama)
Hari Marwah Provinsi Kepulauan Riau bukan sekadar peringatan administratif berdirinya Provinsi Kepulauan Riau ini.
Hari Marwah merupakan momen sakral, lahir dari darah, keringat, dan air mata para pejuang yang mencita-citakan kemandirian dan identitas daerah.
Namun, di tengah gemuruh perayaan tiap tahunnya, ada kenyataan pahit yang sering luput dari sorotan banyak tokoh lokal, para pejuang marwah, justru terpinggirkan dari panggung pembangunan yang mereka lahirkan sendiri.
Mereka yang sejak awal memperjuangkan Kepri menjadi provinsi yang berdiskusi siang malam, menempuh jalan panjang dari pulau ke pulau, menyuarakan aspirasi masyarakat lokal ke pusat hari ini tak sedikit yang dilupakan.
Bahkan yang telah mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil, tidak mendapatkan tempat strategis dalam pemerintahan.
Mereka tetap berada di barisan belakang, sementara kursi-kursi penting justru diisi oleh pendatang yang tak pernah hadir dalam proses perjuangan.
Editor : Indrapriyadi
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya









