Saat keluar dari toilet, ia menemukan bahwa suasana kos yang seharusnya malam hari berubah menjadi sore hari. Bukannya terkejut atau takut, justru ia merasa tenang dan bahagia akan suasana tersebut.
Mendengar banyaknya suara-suara orang berinteraksi, ia pun melanjutkan langkahnya untuk melihat keluar ke sekeliling kos. Ternyata, ada pemukiman jaman dahulu beserta para manusia-manusianya juga.
Dian yang tertarik untuk melihat-lihat melanjutkan perjalanannya dan sampai suatu ketika ada seorang penjual gerobak mendatanginya, sembari memperingatinya.
“Jangan jauh-jauh mainnya, nanti kamu lupa jalan pulang,” ucap penjual tersebut sembari tersenyum kemudian perlahan mundur. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari atas langit, yang kemudian saat itu juga suasana yang tadinya menenangkan berubah menjadi malam yang gelap.
Dian yang mulai ketakutan, kembali ke indekosnya dan menemukan sudah banyak orang berjejer di halaman indekosnya sambil memakan daging seorang manusia.
Karena ketakutan, Dian berteriak meminta tolong, yang malah memancing perhatian manusia-manusia tersebut. Ia pun kemudian dikejar-kejar oleh sekelompok manusia yang berjalan merangkak.
Dian berlari menuju lorong di dalam indekosnya, menurut pengakuannya, lorong tersebut terasa sangat panjang dan tidak berujung, Hingga akhirnya, sampailah ia di depan pintu kamar Fina.
Ketika pintu dibuka, Dian dikejutkan kembali dengan melihat pemandangan dirinya memakan pecahan kaca dan disampingnya ada Fina dan Farah yang menangis ketakutan akan ulahnya.
Dian yang terkejut, lalu berteriak-teriak kembali meminta perhatian dari ketiga orang tersebut. Kemudian, Dian yang sedang jongkok memakan pecahan kaca meliriknya dan menjawab teriakannya, “Eh udah pulang,” ucap Dian yang sedang berjongkok.
Baca Juga: Misteri Dibalik Kisah Hingga Mitos Nenek Gayung Penasaran?, Berikut Penjelasannya
Singkat cerita, Dian kemudian terbangun dan disekelilingnya sudah ada Ustadz beserta pemilik indekos dan penghuni lainnya. Akhirnya, ia direkomendasikan untuk menjalani ruqyah. Mendapat suruhan tersebut, ia memutuskan kembali ke kampung halamannya dan berencana melakukan ruqyah didampingi orang tuanya.
Ternyata, saat ia kembali ke rumahnya, kehidupannya tidak mengalami keanehan yang membuatnya tidak jadi mendapat ruqyah. Karena dirasa sudah tidak merasakan gangguan apapun, ia memutuskan untuk kembali ke indekosnya setelah seminggu berada di rumahnya sendiri.
Malam itu, Dian tertdur bersama ibu dan adiknya. Hingga suatu ketika, Ibu Dian terbangun dan menyadari hilangnya Dian. Dian hilang bak ditelan bumi, anehnya pintu rumah beserta gerbang masih terkunci dari dalam. Semua penghuni rumah dibangunkan untuk mencari, namun tetap hasilnya nihil.
Keluarganya pun memutuskan melakukan pencarian di luar rumah dibantu oleh warga setempat, karena tak kunjung ditemukan, pencarian pun direncanakan untuk dilanjut keesokan harinya.
Namun, tiba-tiba datang seorang marbot masjid yang memberitahu bahwa ia mendengar samar-samar suara seorang perempuan meminta pertolongan dari samping sungai yang berada di sebelah masjid.
Ternyata benar saja, ada Dian yang tertutup matanya sedang berada di dalam kungkungan sebuah bamboo di sebrang sungai sebelah masjid.
Proses penyelamatan pun sempat terkendala karena sulitnya menjangkau area tersebut, hingga akhirnya Dian berhasil di selamatkan pagi harinya dan kemudian di bawa ke rumah sakit untuk penanganan lanjutan.
Menurut pengakuan Dian, di dalam mimpinya, ia seperti dibawa menuju jalan setapak dan kemudian berakhir di dalam kunkungan bambu.
Usut punya usut, ternyata penyebab Dian mengalami hal mistis seperti ini dikarenakan pemilik indekos yang dihuninya memiliki turunan ilmu hitam dari keluarganya. Setelah apa yang terjadi pada Dian, membuat penghuni lainnya memutuskan untuk pindah dari indekos tersebut.
Hingga kini, kabar terakhir di tahun 2022, pasutri pemilik kos-kosan tersebut dikabarkan telah meninggal dunia.***