Ketika Jas Putih Menjadi Tameng: Menggugat Sistem Pendidikan Dokter Spesialis di Indonesia

Avatar of Indra Priyadi

- Redaktur

Jumat, 11 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fitri Sepviyanti Sumardi
Universitas Pembangunan Nasional ’Veteran’ Jawa Timur

Fitri Sepviyanti Sumardi Universitas Pembangunan Nasional ’Veteran’ Jawa Timur

Oleh :

dr. Fitri Sepviyanti Sumardi, SPAnTI.,M.Kes (Staffsus Bidang Kedokteran WHN).

HARIANMEMOKEPRI.COM– Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan oleh pemberitaan tentang dugaan kasus kekerasan seksual melibatkan seorang peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di salah satu rumah sakit pendidikan ternama di Indonesia.

Terlepas dari proses hukum masih berjalan dan asas praduga tak bersalah harus dijunjung, kasus ini menyentuh titik yang lebih dalam dari sekadar hubungan antara pelaku dan korban.

Hal ini juga menyibak lapisan-lapisan gelap dalam sistem pendidikan kedokteran spesialis kita yang selama ini dibiarkan berjalan dengan hierarki kaku, minim pengawasan, dan rapuh dalam perlindungan hukum.

Setiap masyarakat mendambakan dokter spesialis yang unggul: cerdas, sigap, penuh empati. Namun, sedikit yang tahu bahwa proses untuk mencetak dokter seperti itu kini sedang diliputi krisis yang mengkhawatirkan.

Sebuah survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada Maret 2024 menunjukkan bahwa 22,4% peserta PPDS mengalami gejala depresi.

Editor : Indrapriyadi

Berita Terkait

Mengenang Pejuang yang Terlupakan
Desentralisasi dan Ekonomi Biru: Jalan Menuju Kemandirian Maritim Kepulauan Riau
GAM Kepri Desak Pemerintah Hentikan Aktivitas Ilegal PT Hermina Jaya, Ultimatum Aksi Jalanan
Tubuhku Bukan Milikmu: Menggugat Kekerasan Seksual yang Terus Menghantui Perempuan Indonesia
Perempuan di Persimpangan: Antara Keamanan dan Ketakutan yang Tak Terucap
Maksimalkan Media Sosial, Cara Cerdas Bangun Branding Pada Dunia Digital
Strategi SDM di Era Digital Menyatukan Manusia dan Mesin
Strategi SDM Pada Era Digital, Menjadi Organisasi Tangguh di Tengah Disrupsi Teknologi

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 21:33 WIB

Mengenang Pejuang yang Terlupakan

Rabu, 14 Mei 2025 - 14:34 WIB

Desentralisasi dan Ekonomi Biru: Jalan Menuju Kemandirian Maritim Kepulauan Riau

Minggu, 4 Mei 2025 - 22:03 WIB

GAM Kepri Desak Pemerintah Hentikan Aktivitas Ilegal PT Hermina Jaya, Ultimatum Aksi Jalanan

Jumat, 25 April 2025 - 12:02 WIB

Tubuhku Bukan Milikmu: Menggugat Kekerasan Seksual yang Terus Menghantui Perempuan Indonesia

Rabu, 23 April 2025 - 21:19 WIB

Perempuan di Persimpangan: Antara Keamanan dan Ketakutan yang Tak Terucap

Berita Terbaru

Pelaksanaan MTQH tingkat Tanjungpinang beberapa waktu lalu, Senin (19/5/2025) foto: Indrapriyadi

Tanjungpinang

Lis Darmansyah Sambut Baik STQH Kepri 2025 di Tanjungpinang

Senin, 19 Mei 2025 - 17:24 WIB

Pihak Kepolisian mengungkap kasus penganiayaan terhadap seorang teman, Senin (19/5/2025) foto: Polres Bintan

Hukum dan Kriminal

Teman Jadi Lawan: Pria di Bintan Nekat Aniaya karena Masalah Sepele

Senin, 19 Mei 2025 - 15:19 WIB