Dengan 46 situs cagar budaya, Pulau Penyengat telah ditetapkan sebagai destinasi daya tarik pariwisata, oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Situs-situs seperti Masjid Raya Sultan Riau, Istana Engku Bilik, dan Benteng Bukit Kursi menjadi saksi bisu masa keemasan Kerajaan Melayu Riau-Lingga.
Gubernur Ansar Ahmad menegaskan pentingnya Pulau Penyengat sebagai pewaris budaya Melayu dan tempat lahirnya Bahasa Indonesia. Dengan harapan agar pulau ini diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO,
Pemerintah Provinsi Kepri terus melakukan revitalisasi, mencakup pembangunan fisik dan pelestarian nilai-nilai budaya serta sejarah Melayu.
Pusat Studi Budaya Melayu Islam Sedunia
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno turut berupaya menjadikan Pulau Penyengat sebagai Pusat Studi Budaya Melayu Islam Sedunia.
Dengan pilot project sepeda listrik, penambahan lampu gemerlap, dan berbagai inisiatif lainnya, Pemerintah Provinsi Kepri berharap Pulau Penyengat tidak hanya menjadi destinasi wisata unggulan, tetapi juga kawasan multifungsi yang memadukan keindahan alam, warisan budaya, dan ekonomi lokal.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya