HARIANMEMOKEPRI.COM — Dalam bulan suci Ramadhan 1444 H, umat islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh dengan tujuan untuk beribadah kepada allah SWT.

Namun seringkali kita mendengar bahwa tidurnya orang puasa adalah ibadah, akan tetapi pemikiran seperti itu tidaklah benar sebagaimana salah satu yang populer setiap Ramadhan tiba adalah hadist tentang keutamaan orang berpuasa bahkan tidurnya dianggap ibadah.
Berikut hadits yang menjelaskan tentang hal ini:

نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ وَذَنْبُهُ مَغْفُوْرٌ

“Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amal ibadahnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan, dan dosanya diampuni” (HR Baihaqi).

Baca Juga: Garda Bangsa Kepulauan Riau Lakukan Fogging Untuk Cegah Penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD)

Hadits ini seringkali dipolitisasi oleh sebagian masyarakat sebagai pembenaran bersikap malas-malasan dan banyak tidur saat menjalankan puasa di bulan Ramadhan.