Opini publik oleh
Taufiq Akbar
Ketua senat mahasiswa STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak awal digagas sebagai langkah strategis untuk menjawab persoalan gizi anak-anak Indonesia.
Kehadirannya disambut antusias oleh masyarakat, terutama para orang tua dan pendidik, yang menaruh harapan besar agar program ini mampu memenuhi kebutuhan gizi dan protein anak sebagai fondasi tumbuh kembang yang sehat. Namun, seiring waktu berjalan, realita di lapangan justru memunculkan kekecewaan.
Di salah satu sekolah di Kota Tanjungpinang, pelaksanaan MBG pada masa libur sekolah menarik perhatian publik.
Menu yang seharusnya menjadi penopang asupan gizi anak justru kerap didominasi oleh snack atau jajanan ringan.
Jenis makanan seperti ini belum tentu memiliki kandungan gizi yang jelas dan seimbang.
Kondisi tersebut memunculkan kekhawatiran, bukan sekadar soal variasi menu, melainkan menyangkut masa depan kesehatan anak-anak yang menjadi sasaran utama program MBG.
Editor : Indrapriyadi
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya









