“Saya sudah bertemu beliau di IKN dan menyampaikan agar beliau mengevaluasi kembali. Program seragam gratis harus menjadi prioritas,” tegas Ansar saat berada di IKN Kalimantan Timur, Rabu (14/8/2024).

Ansar juga menyebutkan bahwa anggaran yang tidak terlalu mendesak, seperti infrastruktur, perjalanan dinas, dan kegiatan seremonial, sebaiknya dialokasikan untuk pengadaan seragam gratis di Kota Tanjungpinang.

“Coret dan tunda kegiatan lain, seperti infrastruktur, perjalanan dinas, maupun kegiatan seremonial,” ungkap Ansar.

Sementara itu, terkait pembatalan seragam gratis, Sekretaris Dinas Pendidikan Tanjungpinang, Salbiah, mengungkapkan bahwa kebijakan ini merupakan keputusan dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Tanjungpinang karena kondisi keuangan daerah yang sedang defisit.

“Kondisi keuangan kita saat ini sedang sulit. Kami diinformasikan oleh TAPD dua hari yang lalu,” kata Salbiah.

Jumlah pelajar yang terdampak dan tidak merasakan manfaat dari program seragam gratis ini mencapai 5 ribu anak, yang terdiri dari tingkat SD dan SMP.

Terkait pembatalan ini, Dinas Pendidikan juga telah menginformasikan kepada Kepala Sekolah untuk menyampaikan kepada orang tua siswa agar mereka mendapatkan informasi yang valid.