HARIANMEMOMEPRI.COM — Hingga saat ini sudah belasan ribu orang meninggal dunia dalam peristiwa gempabumi Turki dan Suriah, Rabu (08/2023) waktu setempat.

Meskipun demikian, tim penyelamat masih belum berhenti untuk mencari korban selamat yang terperangkap dalam reruntuhan bangunan akibat terjadi gempabumi Turki dan Suriah.

Sebagaimana dikutip Harianmemokepri.com melalui dailymail.co.uk, para pejabat dan petugas medis mengatakan 8.574 orang tewas di Turki dan 2.662 di Suriah dari gempa berkekuatan 7,8 pada Senin lalu sehingga total menjadi 11.236 menjadikannya peristiwa paling mematikan dalam lebih dari satu dekade.

Baca Juga: Kapolres Bintan AKBP Riky Iswoyo Beri Penghargaan Bagi Dua Personil Teladan

Dari jumlah tersebut, mengulang kembali peristiwa sebelumnya pernah terjadi di Nepal pada 2015 yang menewaskan lebih dari 8.800 orang. Para pejabat mengatakan jumlah korban tewas bisa berlipat ganda jika ketakutan terburuk para ahli terwujud, yang akan membawa jumlah korban jiwa mendekati gempa berkekuatan sembilan di lepas pantai Jepang dan menewaskan hampir 20.000 orang pada tahun 2011.

Dalam peristiwa gempabumi Turki dan Suriah terdapat kejadian yang memilukan seorang suami yang dikubur hidup hidup di samping istrinya yang telah meninggal selama 48 jam terselamatkan di Turki.

Pria bernama Abdulalim Muaini itu terlihat menyipitkan mata ke arah mereka (tim penyelamat_red) dan mengulurkan tangan. Muaini kemudian dibawa keluar dari reruntuhan bangunan bersama jenazah istri dan dua putrinya yang juga tewas.

Baca Juga: LSM PERANG Lingga Minta Kebijakan APH Menanyakan Izin Pertambangan Rakyat Kepada Pemprov Kepri

Mereka membaringkannya di lantai untuk memberinya perawatan medis, beberapa langkah dari tempat jenazah istrinya Esra, dan putrinya Mahsen dan Besira, terbaring terbungkus selimut.

Diketahui sebelumnya negara Turki dan Suriah terjadi gempa berkekuatan 7,8 skala richter sejak dua hari yang lalu. Akibatnya sudah ribuan nyawa melayang serta bangunan hancur berkeping-keping.