Menurut aktivis yang pada 2007 dianugrahi “Trafficking in Persons Report Hero Award” oleh Departemen Luar Negeri Amerika itu, hanya ada dua negara di Asia Tenggara yang tergolong baik dalam memerangi perdagangan orang, yakni Filipina dan Singapura. “Sedangkan Indonesia masih dianggap belum serius dalam memberantas perdagangan orang,” katanya.
Menurut PBB, ratusan ribu orang telah diperdagangkan ke Mynamar, Kamboja dan Laos dari seluruh dunia, sering kali karena tergiur dengan janji pekerjaan kantoran yang nyaman. Begitu mereka tiba, mereka ditahan di luar keinginan mereka dan dipaksa untuk mendapatkan penghasilan dengan melakukan penipuan online, yang menargetkan korban secara global. Penelitian yang dilakukan oleh US Institute of Peace memperkirakan penipuan ini menghasilkan pendapatan global sebesar $63,9 miliar per tahun, yang sebagian besar ($39 miliar) dihasilkan di Kamboja, Myanmar, dan Laos. [fw/ab]
Sumber Berita: VOA









