Kadis Perikanan Lingga Bertindak Cepat, Atasi Nelayan Pukat yang Meresahkan Warga

Avatar of Redaksi

- Redaktur

Senin, 28 Januari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lingga

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lingga

Kepri HMK, Lingga — Kepala dinas Perikanan Kabupaten Lingga, Kasiman, bertindak cepat menjawab keresahan warga Linau terkait dengan nelayan pukat yang merajalela.

Ia bersama Kabid Perikanan Abdul Khalid dan beberapa orang staf, Senin (28/19) siang, mendatangi Kantor Desa Linau untuk menyampaikan hal-hal yang akan dilakukan kepada nelayan pukat tersebut.

Kasiman menuturkan, bahwa pada hari Rabu mendatang dirinya akan pergi ke kecamatan serta memanggil lurah dan beberapa kepala desa yang warganya bekerja sebagai pemukat.

“Hari Rabu ini, kami akan panggil Lurah Pancur, Kades Resun Pesisir, Air Kelubi, Lundang dan Teregeh untuk membicarakan terkait pukat yang beroperasi, sekaligus kami juga akan mengadakan surat perjanjian kepada para pemukat mengenai sanksi jika masih beroperasi,” katanya.

Kasiman menjelaskan, bahwa segala jenis pukat telah dilarang, dan pihaknya juga akan mempertanyakan ijin rekomendasi bahan bakar kapal yang digunakan.

“Tahapan ini sebenarnya wewenang dari pada pihak provinsi, namun pihak kami harus ambil alih, dikarenakan sudah menjadi keresahan warga kita, sebab yang namanya pukat sekecil apapun tetap dilarang, dan kami tidak pernah merekomendasi nelayan pukat untuk beroperasi apalagi dengan membantu bahan bakar,” ucapnya.

Pihaknya juga akan mempertanyakan mengenai rekomendasi dan ijin bahan bakar untuk nelayan pukat tersebut

“Kita akan kejar dan selidiki, siapa penjual bahan bakar kepada para pemukat, dan juga kami akan pertanyakan tentang rekomendasi darimana mereka dapatkan bahan bakar itu,” tuturnya.

Sedangkan Kades Linau Musdar menduga, bahwasannya nelayan pukat tersebut datang dari daerah Pancur.

“Kami duga nelayan pukat yang beroperasi dan sudah merajalela ini berasal dari daerah Pancur Lingga Utara, ini sangat meresahkan, karena ketika nelayan kami sedang menjaring, mereka masih berani memukat, sementara untuk masyarakat kami tidak ada yang mempunyai pukat,” ujarnya.

Pantauan harianmemokepri.com warga sangat berharap pemerintah setempat segera bertindak memberikan sangsi kepada nelayan pukat, seperti yang disampaikan Abdul Ghani (57) sebagai salah satu korban dari nelayan pukat.

“Jaring saya tadi malam habis kena lagi sama pukat sampai rusak dan putus beberapa bagian, kami sangat berharap hal ini benar-benar ditindaklanjuti oleh Dinas Perikanan sehingga kami nelayan tidak lagi dirugikan oleh nelayan dengan jenis tangkapan seperti itu,” Tutur Ghani dengan nada kesal.

Penulis : Herdoni
 Editor  : Tomo

Berita Terkait

PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi bagi Wartawan
Lapas Cipinang Berhasil Gagalkan Penyelundupan Narkoba, Dua Petugas Terima Penghargaan
Hari Pertama Kerja Usai Libur Panjang, Lapas Cipinang Fokus Tingkatkan Pelayanan
WHN Desak Pemulangan 4 ABK Indonesia Terlantar di Senegal
Indonesia Kirim Tim INASAR untuk Bantu Korban Gempa Myanmar
Hari Raya Nyepi, WHN Ingatkan Pentingnya Keberagaman dan Solidaritas
WHN Apresiasi Kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain
Kontribusi Sponsorship Sukseskan Santunan 114 Anak Yatim di Panti Asuhan Al Munjin

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 23:05 WIB

PWI Dukung Program Rumah Bersubsidi bagi Wartawan

Senin, 14 April 2025 - 16:18 WIB

Lapas Cipinang Berhasil Gagalkan Penyelundupan Narkoba, Dua Petugas Terima Penghargaan

Selasa, 8 April 2025 - 21:29 WIB

Hari Pertama Kerja Usai Libur Panjang, Lapas Cipinang Fokus Tingkatkan Pelayanan

Selasa, 8 April 2025 - 15:46 WIB

WHN Desak Pemulangan 4 ABK Indonesia Terlantar di Senegal

Selasa, 1 April 2025 - 23:05 WIB

Indonesia Kirim Tim INASAR untuk Bantu Korban Gempa Myanmar

Berita Terbaru

Hewan Kurban yang telah diberikan label SL, Jumat (23/5/2025) foto: istimewa

Kesehatan

Warga Tanjungpinang Diimbau Pilih Hewan Kurban Berlabel SL

Sabtu, 24 Mei 2025 - 11:17 WIB

Walikota Tanjungpinang menyapa salah satu petugas kebersihan, Jumat (23/5/2025) foto: istimewa

Tanjungpinang

Tolak PHK Massal, Walikota Lis Pilih Pertahankan Tenaga Kebersihan

Sabtu, 24 Mei 2025 - 11:06 WIB

Penanaman 5000 mangrove di Laboratorium alami SMPN 10 Tanjungpinang,  Sabtu (24/5/2025) foto: Indrapriyadi

Tanjungpinang

Hijaukan Pesisir, Tanjungpinang Tanam Ribuan Mangrove Bersama Pelajar

Sabtu, 24 Mei 2025 - 10:45 WIB