Hamas Katakan akan Bebaskan 10 Sandera Lagi, Enam di antaranya Masih Hidup

Avatar of Redaksi

- Redaktur

Kamis, 20 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kerabat dan pendukung dari para sandera Israel yang ditahan Hamas di Gaza, menggelar aksi memperingati 500 hari penahanan para sandera di Tel Aviv, Israel, pada 17 Februari 2025. (Foto: x.com/voaindonesia)

Kerabat dan pendukung dari para sandera Israel yang ditahan Hamas di Gaza, menggelar aksi memperingati 500 hari penahanan para sandera di Tel Aviv, Israel, pada 17 Februari 2025. (Foto: x.com/voaindonesia)

HMK, INTERNASIONAL — Seorang pemimpin senior Hamas mengatakan bahwa kelompok militan itu berencana untuk membebaskan enam sandera Israel yang masih hidup dari penahanan mereka di Gaza pada Sabtu (22/2) dan jenazah empat orang lainnya pada Kamis (20/2).

Pemimpin Hamas Khalil al-Hayya menyampaikan pengumuman mengejutkan tersebut dalam sebuah pernyataan yang direkam pada hari Selasa (18/2), sebagai tanggapan atas keputusan Israel untuk mengizinkan rumah mobil dan peralatan konstruksi yang telah lama diminta masuk ke Jalur Gaza.

Enam sandera yang masih hidup adalah kelompok terakhir yang akan dibebaskan berdasarkan fase pertama gencatan senjata yang berakhir pada awal Maret. Hamas diyakini masih menahan sekitar 70 sandera lagi, setengahnya masih hidup. Empat jenazah sandera lainnya akan dikembalikan pada minggu depan.

Sejauh ini selama gencatan senjata, Hamas telah membebaskan 24 sandera, dan Israel membebaskan lebih dari 1.000 warga Palestina dari tahanan negara itu.

Pihak-pihak yang bertikai belum merundingkan fase kedua yang lebih sulit dari gencatan senjata kedua negara. Hamas mengatakan mereka hanya akan membebaskan sandera yang tersisa sebagai imbalan atas penghentian pertempuran yang bertahan lama dan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah sempit di sepanjang Laut Mediterania itu.

Sumber Berita: VOA

Berita Terkait

Kangen “Tahu Bulat” Hingga Latihan Jadi Muazin: Diaspora Indonesia di Philadelphia Sambut Ramadan
Serangan Bom Mobil Guncang Pakistan: Belasan Warga Sipil Tewas di Bulan Ramadan
Kanada, Meksiko, dan China Balas Tarif Amerika, Pasar Saham Global Terpuruk
Tiga WNI Ditahan, 1 Dideportasi dari Amerika Serikat, Perwakilan Indonesia di Amerika Pantau Ketat Kebijakan Imigrasi Trump
Berbagi Kebaikan Ramadan: Masjid At-Thohir Los Angeles Bagi-bagi Bingkisan ke Tetangga
Penyakit Misterius Muncul di Kongo, 400 Orang Jatuh Sakit, 50 Orang Meninggal
Myanmar Tangkap 7.000 Orang Lebih dari di Berbagai Pusat ‘Penipuan Daring’
Rem Blong dan Kecelakaan Mematikan: Thailand Hadapi Krisis Keselamatan Lalu Lintas
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 6 Maret 2025 - 12:49 WIB

Kangen “Tahu Bulat” Hingga Latihan Jadi Muazin: Diaspora Indonesia di Philadelphia Sambut Ramadan

Kamis, 6 Maret 2025 - 12:44 WIB

Serangan Bom Mobil Guncang Pakistan: Belasan Warga Sipil Tewas di Bulan Ramadan

Rabu, 5 Maret 2025 - 08:58 WIB

Kanada, Meksiko, dan China Balas Tarif Amerika, Pasar Saham Global Terpuruk

Rabu, 5 Maret 2025 - 08:49 WIB

Tiga WNI Ditahan, 1 Dideportasi dari Amerika Serikat, Perwakilan Indonesia di Amerika Pantau Ketat Kebijakan Imigrasi Trump

Rabu, 5 Maret 2025 - 08:30 WIB

Berbagi Kebaikan Ramadan: Masjid At-Thohir Los Angeles Bagi-bagi Bingkisan ke Tetangga

Berita Terbaru