Myanmar Tangkap 7.000 Orang Lebih dari di Berbagai Pusat ‘Penipuan Daring’

Avatar of Redaksi

- Redaktur

Kamis, 27 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekitar 7.100 orang dari 29 negara yang diduga dibujuk untuk bekerja sebagai penipu call center di Myanmar tengah menunggu untuk diproses di pihak Thailand. Lebih dari 5.000 orang adalah warga Tiongkok. (Foto:X/@JeffO773)

Sekitar 7.100 orang dari 29 negara yang diduga dibujuk untuk bekerja sebagai penipu call center di Myanmar tengah menunggu untuk diproses di pihak Thailand. Lebih dari 5.000 orang adalah warga Tiongkok. (Foto:X/@JeffO773)

HMK, MYAWADDY, MYANMAR — Lebih dari 7.000 orang dari seluruh dunia ditahan di sebuah kota perbatasan Myanmar sambil menunggu pemulangan mereka ke negara asal setelah ditangkap di pusat-pusat penipuan online sebagai bagian dari tindakan keras yang sedang digiatkan di Thailand, Myanmar, dan China.

Menurut pihak yang terlibat dalam upaya penyelamatan korban, ukuran dan skala upaya repatriasi yang belum pernah terjadi sebelumnya membebani sumber daya pemerintah Myanmar dan Thailand, dan menyebabkan penundaan bagi mereka yang menunggu untuk kembali.

Juru bicara Pasukan Penjaga Perbatasan (BGF) Myanmar, Letnan Kolonel Naing Maung Zaw, mengatakan “apa yang terjadi sekarang adalah kami awalnya berencana memulangkan 500 orang per hari…sekarang, jumlah tahanan meningkat menjadi lebih dari 7.000 orang.”

Berbicara kepada media di Myawaddy, Myanmar, ia mengatakan awalnya negara-negara tempat pekerja “online scam” ini melakukan upaya repatriasi, namun kini terhenti.

Kenyataannya, mereka enggan menerimanya kembali, jadi ada masalah dengan hal ini, kata Zaw.

Sumber Berita: VOA

Berita Terkait

Kangen “Tahu Bulat” Hingga Latihan Jadi Muazin: Diaspora Indonesia di Philadelphia Sambut Ramadan
Serangan Bom Mobil Guncang Pakistan: Belasan Warga Sipil Tewas di Bulan Ramadan
Kanada, Meksiko, dan China Balas Tarif Amerika, Pasar Saham Global Terpuruk
Tiga WNI Ditahan, 1 Dideportasi dari Amerika Serikat, Perwakilan Indonesia di Amerika Pantau Ketat Kebijakan Imigrasi Trump
Berbagi Kebaikan Ramadan: Masjid At-Thohir Los Angeles Bagi-bagi Bingkisan ke Tetangga
Penyakit Misterius Muncul di Kongo, 400 Orang Jatuh Sakit, 50 Orang Meninggal
Rem Blong dan Kecelakaan Mematikan: Thailand Hadapi Krisis Keselamatan Lalu Lintas
Kejatuhan Dramatis Tesla: Saham Anjlok 9 Persen Akibat Penjualan Eropa

Berita Terkait

Kamis, 6 Maret 2025 - 12:49 WIB

Kangen “Tahu Bulat” Hingga Latihan Jadi Muazin: Diaspora Indonesia di Philadelphia Sambut Ramadan

Kamis, 6 Maret 2025 - 12:44 WIB

Serangan Bom Mobil Guncang Pakistan: Belasan Warga Sipil Tewas di Bulan Ramadan

Rabu, 5 Maret 2025 - 08:58 WIB

Kanada, Meksiko, dan China Balas Tarif Amerika, Pasar Saham Global Terpuruk

Rabu, 5 Maret 2025 - 08:49 WIB

Tiga WNI Ditahan, 1 Dideportasi dari Amerika Serikat, Perwakilan Indonesia di Amerika Pantau Ketat Kebijakan Imigrasi Trump

Rabu, 5 Maret 2025 - 08:30 WIB

Berbagi Kebaikan Ramadan: Masjid At-Thohir Los Angeles Bagi-bagi Bingkisan ke Tetangga

Berita Terbaru