Tentara Myanmar Akui Bantai 10 Muslim Rohingya Karena Dianggap Teroris

Avatar of Redaksi

- Redaktur

Kamis, 11 Januari 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rohingya Muslim boys stand in U Shey Kya village outside Maungdaw in Rakhine state

Rohingya Muslim boys stand in U Shey Kya village outside Maungdaw in Rakhine state

NAYPYIDAW – Tentara Myanmar mengakui telah membantai 10 warga Muslim Rohingya yang mayatnya ditemukan di sebuah kuburan massal di negara bagian Rakhine. Militer menganggap mereka yang dibunuh sebagai teroris Bengali yang jadi tawanan. Pengakuan ini baru pertama kali dibuat militer Myanmar sejak meluncurkan “operasi pembersihan” di wilayah komunitas Rohingya Agustus  lalu. Dalam pengakuan tersebut, selain tentara, kelompok Buddha garis keras juga terlibat. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya telah menggambarkan operasi militer Myanmar di Rakhine sebagai pembersihan etnis. Menurut laporan PBB, militer tak hanya membunuh, tapi juga menyiksa dan memerkosa para perempuan Rohingya salama menjalankan operasi. Operasi militer itu digelar setelah kelompok militan Rohingya, ARSA, menyerang pos-pos polisi dan militer yang menewaskan belasan petugas pada Agustus. Meski mengakui pembantaian tersebut, pasukan militer Myanmar tetap menolak tuduhan bahwa operasi yang mereka jalankan sebagai kesalahan. Pengakuan militer dirilis di halaman Facebook resminya pada 10 Januari 2017. Pemerintah dan militer menolak menggunakan istilah “Rohingya” untuk menyebut komunitas Muslim di Rakhine serta orang-orang yang ditargetkan dalam operasi militer. Bagi pemerintah, kelompok minoritas itu statusnya adalah imigran gelap asal Bangladesh. Tentara Myanmar berdalih sepuluh orang yang mereka bunuh merupakan pembalasan karena para korban telah mengancam dan memprovokasi umat Buddha setempat. Kesepuluh mayat korban tersebut ditemukan pada bulan Desember di sebuah kuburan massal di dekat sebuah pemakaman di Desa Din Din. ”Memang benar bahwa baik penduduk desa maupun aparat keamanan mengakui bahwa mereka membunuh 10 teroris Bengali,” bunyi pernyataan tersebut. ”Tentara bertanggung jawab atas mereka pembunuhan. Insiden ini terjadi karena penduduk desa etnis Buddha diancam dan diprovokasi oleh para teroris,” lanjut pernyataan militer. Komunitas Buddha Rakhine, lanjut militer, marah dan ingin membunuh para tawanan tersebut sebagai pembalasan. Pasukan militer kemudian menggiring para tawanan ke sebuah lokasi kuburan massal dan menembak mati mereka. Mengutip laporan Reuters, Kamis (11/2018), pengakuan itu dirangkum dari investigasi militer dipimpin oleh Letnan Jenderal Aye Win, perwira yang bertugas untuk penyelidikan lebih luas mengenai konflik di Rakhine. sumber : sindonews.com

Baca Juga :  Erdogan Katakan Netanyahu Seorang Teroris

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berita Terkait

Tim Advokat Wawasan Hukum Nusantara Bersama Ahli Waris Tempuh Jalur Hukum Terhadap Kecelakaan Kerja di Kapal MT TIVY GOLD
Gugur Saat Selamatkan Wisatawan, Bripka Aditya Munartono Terima Penghargaan Dari Kapolri
Wujud Kepedulian Beragama, WHN Bersama Yayasan Wiyata Hati Nusantara Kunjungi Panti Asuhan Karena Hati
Ajukan MoU, Wawasan Hukum Nusantara Sambangi Kantor KPK
WHN dan KPK Selenggarakan Webinar dengan Tema Pencegahan dan Penanganan Korupsi
Kehilangan Sosok Ayah Pada Semester Akhir, Mahasiswi Universitas Kuningan Dapat Bantuan Beasiswa Dari WHN
Ketua Umum WHN Angkat Bicara Soal Gus Miftah
Kanwil Kemenkumham Babel Sosialisasi Golden Visa Kepada Perusahaan

Berita Terkait

Sabtu, 11 Januari 2025 - 18:20 WIB

Tim Advokat Wawasan Hukum Nusantara Bersama Ahli Waris Tempuh Jalur Hukum Terhadap Kecelakaan Kerja di Kapal MT TIVY GOLD

Jumat, 10 Januari 2025 - 15:00 WIB

Gugur Saat Selamatkan Wisatawan, Bripka Aditya Munartono Terima Penghargaan Dari Kapolri

Selasa, 31 Desember 2024 - 19:28 WIB

Wujud Kepedulian Beragama, WHN Bersama Yayasan Wiyata Hati Nusantara Kunjungi Panti Asuhan Karena Hati

Rabu, 18 Desember 2024 - 21:15 WIB

Ajukan MoU, Wawasan Hukum Nusantara Sambangi Kantor KPK

Rabu, 18 Desember 2024 - 20:54 WIB

WHN dan KPK Selenggarakan Webinar dengan Tema Pencegahan dan Penanganan Korupsi

Berita Terbaru