HarianMemoKepri.com, Peristiwa – Seorang santri pesantren tewas akibat kecelakaan beruntun tepatnya di Jalan Medan persis di dekat Gudang Simalungun Traso seputaran Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Siantar Martoba, Senin, (25/12) pagi. Dikabarkan, Syahnun Wijaya (14) saat itu berboncengan dengan temannya, Miftahul Firmansyah (14) terlihat usai mengunjungi rumah gurunya. Namun di sepanjang jalan, korban yang saat itu awalnya berjalan beriringan dengan temannya, Rafli Azizir (14), korban melaju kencang dan meninggalkan temannya tersebut. Nahas, tanpa disadari sepeda motor Honda Supra X bernomor polisi BK 6034 TAQ yang dikendarai korban menabrak bagian belakang truk yang sedang parkir dan bernomor polisi BK 8368 XZ yang dikemudikan Syahnudin (42), warga Desa Karang Anyer, Dusun III, Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Sergei yang saat itu dikendarai di jalur lambat. Lantas, korban dan temannya, Miftahul langsung terpelanting ke aspal jalan dan korban Syahnun, dan langsung ditabrak sepeda motor Suzuki Smash tanpa plat yang dikendarai Rafli Azizir yang melaju kencang dari arah belakangnya yang awalnya tertinggal oleh korban. Warga yang mendengar adanya suara benturan keras langsung mendatangi lokasi kejadian guna melakukan pertolongan. Sayangnya, saat itu korban sudah tewas sedangkan kedua temannya selamat. Mendapat informasi, Kanit Laka Sat Lantas Polres Pematangsiantar Aiptu James Situmorang bersama jajarannya tiba di lokasi. Usai melakukan olah TKP pihaknya langsung mengevakuasi jenazah korban ke ruang jenazah RSUD dr Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar. “Diduga (kecelakaan terjadi) karena kelalaian pengendara sepeda motor. Truk Colt Diesel dan dua sepeda motor sudah kita amankan. Hingga saat ini kasus tersebut masih ditangani dan masih diselidiki,” kata Aiptu James. Sementara itu di ruang jenazah RSUD dr Djasamen Saragih, kedua orangtua Syahnun tak henti-hentinya meratapi kepergian anak semata wayangnya. Ayah korban, Selamat (40) mengatakan korban merupakan siswa kelas II Pesantren Ma’arif Fatul Hikmah, Kecamatan Sei Bamban, Kabupaten Serdagang Bedagai (Sergai). “Dia itu (korban) tinggal di pesantren. Tadi pagi dia mau menemui Ustadznya,” tuturnya. Tak lama terbujur kaku di ruang jenazah, jasad korban akhirnya dibawa ke kampung halaman guna disemayamkan di rumah duka di Lingkungan III Sinaksak, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.(Red/JurnalX)