HARIANMEMOKEPRI.COM – Curah hujan dan pasang air laut yang melanda Kabupaten Lingga selama lebih kurang empat hari berturut-turut telah menyebabkan sejumlah wilayah mengalami banjir, termasuk ibu kota kabupaten.
Dalam situasi tersebut, beberapa instansi pemerintahan Kabupaten Lingga memberikan bantuan sembako yang difokuskan kepada kelompok lansia dan ibu hamil.
Menanggapi hal ini, Basri (44), salah satu tokoh pemuda Kabupaten Lingga, menyayangkan kebijakan pemerintah yang dinilainya kurang adil dalam menyalurkan bantuan.
“Apakah ibu rumah tangga yang terdampak banjir harus dihamili terlebih dahulu untuk bisa menerima bantuan? Sementara di kampung-kampung, masyarakat sibuk menghadapi banjir,” ungkap Basri kepada harianmemokepri.com, Minggu (19/01/2025).
Basri juga menegaskan bahwa bencana banjir di Kabupaten Lingga seharusnya dikategorikan sebagai bencana darurat. Ia meminta pemerintah daerah bersikap lebih serius, adil, dan merata dalam menangani dampak banjir.
“Kalau penanganannya hanya seperti ini, pemerintah provinsi dan pusat bisa menganggap Kabupaten Lingga baik-baik saja. Padahal, kita semua tahu kondisi di lapangan. Banyak jalan rusak akibat arus air, rumah warga tenggelam, munculnya buaya, dan warga tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Sampai kapan harus seperti ini? Hampir setiap tahun terjadi,” tambah Basri.
Penulis : Herdoni
Editor : Indrapriyadi
Halaman : 1 2 Selanjutnya









