Tanjungpinang – Suku atau etnis Sunda berasal dari bagian Barat Pulau Jawa, Indonesia dan merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia dan memiliki keunikan sendiri, baik berupa masakan, seni budaya, upacara adat, pakaian khas,serta berbagai macam lainnya yang hanya bisa ditemukan dari etnis Sunda itu sendiri.

Untuk melestarikan tradisi dan kebudayaannya, kita mengenal Paguyuban Pasundan yang merupakan Organisasi kesukuan atau etnis.

Tidak terkecuali, di Tanjungpinang Paguyuban Pasundan telah berdiri sejak 2017 yang berada di Provinsi Kepulauan Riau dan dalam waktu dekat akan melaksanakan Milangkala.

Untuk menyambut Milangkala tersebut, Pengurus Daerah Kota Tanjungpinang menggelar berbagai kegiatan yang salah satunya adalah lomba masak khas Jawa Barat, yang diadakan di Komplek Ruko Pinang Mas Residence Tanjungpinang, Minggu (20/2).

Mayor Laut Arief Gunawan saat ditemui ini, mengungkapkan, Milangkala adalah istilah Sunda untuk perayaan tahunan.

Arief juga menuturkan,terkait kepengurusan  Paguyuban Pasundan ditetapkan satu periode dengan kurun waktu satu tahun, jadi setiap tahun itu dilaksanakan Milangkala dan yang ini  sudah memasuki periode ke-lima.
Setiap pergantian  pengurus, pengukuhannya langsung dilantik oleh Pengurus Besar dari Bandung yaitu Prof. Dr. Didi turmudzil.

Sebanyak 11 kelompok peserta ikut dalam lomba masak dan pemenangnya akan mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan dari pihak pengurus.

Paguyuban ini  juga bergerak di beberapa bidang kegiatan diantaranya adalah seni dan budaya, Rohani pagelarannya kegiatan mulai Senin sampai dengan Minggu dengan menampilkan tarian Jaipong Arumba terus ada Degung serta Sisingaan dan angklung yang tetap kita lestarikan dan kita kembangkan di sini

” Sehingga apabila ada kegiatan-kegiatan seperti hajatan orang nikah pergelaran seni dan upacara adat Sunda tetap kita laksanakan. Kita juga tetap melestarikan Budaya Asli Pasundan di Kota Tanjungpinang Bersamaan ini Paguyuban Pasundan Juga memiliki Sanggar Seni Dengan Peralatan Alat Seni Yang Asli di datangkan langsung dari Daerah Provinsi Jawa Barat yaitu namanya Sanggar Seni Paraguna. Sanggar Seni Sunda itu dan telah berdiri sekitar kurang lebih 1 tahun 6 bulan,” ungkap Arief.

Sanggar Seni ini merupakan juga kompilasi atau mengkolaborasikan seluruh seni Sunda dikombinasikan dengan musik modern, jadi musik etnis dengan musik modern.

Dalam menyongsong kegiatan Milangkala ini diisi berbagai kegiatan lomba seperti lomba masak, karambol terus ada kegiatan bhakti sosial berupa bagi-bagi sembako dan makanan ringan, aksi donor darah serta pertandingan futsal.

Puncaknya akan dilaksanakan di aula SMPN 04 Tanjungpinang, Sabtu tanggal 26 mulai pukul 19.30 WIB dan akan mengundang beberapa  pejabat yang ada di Kepri, salah satunya adalah Plt. Kantor Kanwil Kementerian Hukum dan HAM pak Ramlan Suprihadi dan banyak lagi Tokoh yang menempati posisi penting di Kepri dengan etnis Sunda,serta beberapa Pejabat dan kepala daerah setempat, dengan menyuguhkan berbagai atraksi seni dan budaya Sunda.

Terakhir dirinya berharap seni dan budaya Sunda bisa diteruskan oleh anak- anak sebagai generasi penerus bangsa sebagai wujud pelestarian budaya Sunda.

Ditempat yang sama, salah satu tokoh Perempuan Sunda, yang tergabung dalam Mojang Pasundan Teh Eny sapaan akrabnya mendukung penuh rangkaian kegiatan ini serta berharap dengan ini silaturahmi sesama anggota bisa tetap terjalin. Mari bergandeng tangan melestarikan Budaya Asli Nusantara warisan leluhur Pasundan

Istri dari Kang Monic yang merupakan salah satu Penasehat Hukum yang dikenal akrab dengan wartawan ini mengungkapkan keceriaannya.

” Sebab dengan adanya perlombaan masakan Jawa Barat ini, kerinduan akan rasa masakan dan seni dan  budaya Sunda di jadikannya sebagai momentum keakraban sesama Mojang Pasundan, teringat pesan tokoh Pasundan Bapak Toto Sucipto, Mojang Pasundan kudu bisa ngeliwet,” tuturnya.