Harian memo kepri | Tanjungpinang — Badan Narkotika Nasional Kota Tanjungpinang kembali melakukan sosialisasi ke elemen masyarakat tentang P4GN (Pencegahan,Pemberantasan,Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba) di Hotel Aston Tanjungpinang, Kamis (09/20).
Kegiatan Sosialisasi ini di ikuti oleh 4 (empat) Kelurahan diantaranya, Pinang Kencana, Kampung Bugis, Tanjung Unggat dan Batu Sembilan , yang mana setiap kelurahan diwakili oleh lima perwakilan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemulihan, Ketua PKK serta Karang Taruna, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kepala BNNK Kota Tanjungpinang AKBP Darsono SH mengatakan, Tidak ada wilayah yang bersih dari Narkoba, jalur masuk narkoba terutama melalui jalur laut dan Pelabuhan tidak resmi (Jalur Tikus ), penduduk Indonesia 250 juta jiwa menjadi potensi narkoba dengan jumlah penyalahgunaan narkoba berdasarkan hasil penelitian oleh BNN bekerjasama dengan Puslitkes UI Tahun 2017, tentang penyalahguna narkoba diperkirakan angka Prevelensi Penyalahgunaan Narkotika sebesar 1,77 % atau sebanyak 3,3 juta Penyalahguna narkoba,” ungkapnya.
Dengan Menerapkan Protokol kesehatan Para Peserta Mendengarkan Penjelasan dari Ka BNNK Kota Tanjungpinang
Darsono melanjutkan , berdasarkan hasil penelitian oleh BNN bekerjasama dengan LIPI diketahui bahwa prevelensi penyalahgunaan narkoba pada kelompok pelajar/ mahasiswa sebesar 3,21 % atau setara 2.297. 492 pelajar/ mahasiswa pernah penyalahgunaan narkoba pada 2019.
Sementara data Penyalahgunaan Narkotika di golongan para pekerja sebesar 2,1 % atau sekitar 1.514.037 orang pernah menyalahgunaan narkoba pada tahun 2018 sedangkan penyalahgunaan narkotika jenis baru setiap tahun terus meningkat.
“Untuk itu perlu adanya peran serta dari pihak kelurahan serta tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk membentuk desa/ kelurahan serta Lapas Bersih Narkoba (Bersinar ) yang mana tujuannya adalah sebagai bentuk dari Program Nasional Renstra BNN 2020 – 2024, terbentuknya satu desa/ kelurahan dan lapas bersinar pada tahun 2020, sasaran lebih menitik beratkan pada anak, remaja dan keluarga, perangkat desa/ kelurahan harus bisa memfasilitasi kegiatan dalam rangka pembentukan desa/ kelurahan bersinar,” lanjut Darsono.
Strategi operasional dalam penanganan permasalahan narkoba antara lain, membangun kemampuan dan ketahanan diri masyarakat dari pengaruh buruk Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, memulihkan pecandu narkoba dari penyakit ketergantungan supaya bisa hidup sehat dan produktif, dan Terakhir mengungkap dan menangkap sindikat kejahatan narkoba dengan menghukum berat serta menyita aset hasil kejahatan narkoba.
