“Sampai sekarang kitab-kitab peninggalan perpustakaan itu dapat kita lihat. Dan kini sedang dipamerkan di rumah Sotoh Masjid Raya Sultan Riau Penyengat,” ucap Aswandi.
Pulau Penyengat juga, kata dia, pernah menjadi pusat literasi sastra Melayu yang terkenal pada abad 19 hingga awal abad 20.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo 13 Maret 2023, Asmara, Bisnis dan Keuangan
Karena menjadi pusat literasi itulah, Belanda melihat pulau Penyengat sangat potensial pada bidang bahasa.
“Kemudian menjadikan bahasa Melayu Riau sebagai sumber bahasa yang akan digunakan di sekolah-sekolah yang menjadi cikal bakal bahasa Indonesia,” terang Aswandi.
Sebagai informasi, pameran Kitab dan Mushaf Al Qur’an ini akan berlangsung hingga 4 April 2023 dan direncanakan akan diperpanjang sampai hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah.