Reni menambahkan, pihak sekolah juga akan mengadakan program adaptasi selama tiga bulan agar anak-anak betah di asrama.
Selain itu, mereka akan mengikuti tes talent DNA untuk memetakan bakat dan keterampilan siswa.
Namun, ia mengakui masih ada kekurangan tenaga pengajar. Saat ini sudah tersedia 19 guru untuk SD, SMP, dan SMA, tetapi masih dibutuhkan guru agama, seni budaya, dan bahasa Inggris.
“Untuk guru agama akan kami koordinasikan dengan Kemenag Tanjungpinang. Sedangkan guru seni budaya belum ada pelamar, dan guru bahasa Inggris ada, tetapi belum melapor,” pungkasnya.
Editor : Indrapriyadi