Buruh Tani Pemalang: Nyesrek Sumber Penghidupan di Musim Panen

Avatar of Indra Priyadi

- Redaktur

Senin, 14 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para Petani Pemalang melakukan Nyesrek atau Gampung pada musim panen, Senin (14/4/2025) foto: Ragil

Para Petani Pemalang melakukan Nyesrek atau Gampung pada musim panen, Senin (14/4/2025) foto: Ragil

HARIANMEMOKEPRI.COM – Musim panen padi di Desa Kebagusan, Kecamatan Ampelgading, disambut penuh kebahagiaan oleh para buruh tani.

Kasturi, seorang buruh tani berusia 65 tahun, terlihat mengais sisa-sisa padi yang tertinggal di tengah hamparan sawah yang menguning.

Aktivitas yang biasa disebut Nyesrek atau Gampung ini menjadi tradisi penting bagi masyarakat desa, terutama bagi buruh tani yang datang untuk memungut gabah sisa panen dari sawah milik orang lain.

Secara harfiah, Nyesrek atau Gampung berarti memungut sisa panen setelah pemilik sawah memanen padi mereka.

Para buruh tani, terutama dari golongan ekonomi menengah ke bawah, diizinkan untuk mengumpulkan gabah yang tertinggal.

Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh buruh tani perempuan, yang seringkali mengandalkan penghasilan dari hasil Nyesrek untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

“Saat masih menggunakan mesin Blower, kami bisa mengumpulkan 10-15 kg gabah dari pagi hingga sore. Semua tergantung luas sawah yang dipanen,” ungkap Kasturi pada Senin (14/4/2025).

Penulis : Ragil

Editor : Indrapriyadi

Berita Terkait

Berkat Hobi, Pembuat Miniatur Kapal Remot di Pemalang Kebanjiran Pesanan
164 Pemudik Berangkat dengan Bus Gratis, Rizal Bawazier: Semoga Selamat Sampai Tujuan
Rutan Pemalang Beri Kesempatan WBP Bertemu Keluarga Saat Lebaran
Pedagang Jalur Mudik Pantura Mengeluh Sepi Pembeli Jelang Lebaran
Tukang Pasang Rumput Jepang Kebanjiran Order Jelang Lebaran
Bus Susah Dicari di Pemalang Selatan Sore Hari
Tahanan Rutan Pemalang Mendapat Layanan Konsultasi Hukum
Batik Karya Warga Binaan Lapas Cipinang Tampil di Forum Internasional
"Dulu, saat tidak ada mesin Kombat, saya bisa mendapatkan satu kantong besar gabah, sekitar 20-25 kg. Sekarang, sulit untuk mendapatkan 4 kg gabah saja," keluhnya.

Berita Terkait

Senin, 14 April 2025 - 16:48 WIB

Buruh Tani Pemalang: Nyesrek Sumber Penghidupan di Musim Panen

Senin, 14 April 2025 - 16:37 WIB

Berkat Hobi, Pembuat Miniatur Kapal Remot di Pemalang Kebanjiran Pesanan

Sabtu, 29 Maret 2025 - 17:03 WIB

164 Pemudik Berangkat dengan Bus Gratis, Rizal Bawazier: Semoga Selamat Sampai Tujuan

Rabu, 26 Maret 2025 - 20:59 WIB

Rutan Pemalang Beri Kesempatan WBP Bertemu Keluarga Saat Lebaran

Rabu, 26 Maret 2025 - 20:50 WIB

Pedagang Jalur Mudik Pantura Mengeluh Sepi Pembeli Jelang Lebaran

Berita Terbaru