HARIANMEMOKEPRI.COM – Musim panen padi di Desa Kebagusan, Kecamatan Ampelgading, disambut penuh kebahagiaan oleh para buruh tani.
Kasturi, seorang buruh tani berusia 65 tahun, terlihat mengais sisa-sisa padi yang tertinggal di tengah hamparan sawah yang menguning.
Aktivitas yang biasa disebut Nyesrek atau Gampung ini menjadi tradisi penting bagi masyarakat desa, terutama bagi buruh tani yang datang untuk memungut gabah sisa panen dari sawah milik orang lain.
Secara harfiah, Nyesrek atau Gampung berarti memungut sisa panen setelah pemilik sawah memanen padi mereka.
Para buruh tani, terutama dari golongan ekonomi menengah ke bawah, diizinkan untuk mengumpulkan gabah yang tertinggal.
Kegiatan ini umumnya dilakukan oleh buruh tani perempuan, yang seringkali mengandalkan penghasilan dari hasil Nyesrek untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Saat masih menggunakan mesin Blower, kami bisa mengumpulkan 10-15 kg gabah dari pagi hingga sore. Semua tergantung luas sawah yang dipanen,” ungkap Kasturi pada Senin (14/4/2025).
Penulis : Ragil
Editor : Indrapriyadi
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya