HarianMemoKepri.com, Peristiwa – Meski jadi pengusaha salon, tampilannya memang tak feminin. Keseharian Ismanu, 40, isih tuman nganu (masih doyan begituan), dua anak juga telah dimiliki. Tapi Ny. Kusdiningsih, baru-baru ini kaget setengah mati, saat melihat suami kencan dengan sesama lelaki di salonnya. Dia jijik bersuami lelaki AC/DC.
Usaha salon biasanya dikelola oleh wanita. Jika lelaki yang mengurusnya, bisa dicurigai dia punya kelainan gender. Gender bukan jenis gamelan Jawa sebangsa slenthem, tapi dalam arti: jenis kelamin. Tapi itu sah-sah saja, sebab saat mengurus SIUP di Dinas Perdagangan takkan dimasalahkan pengelolanya berjenis kelamin apa.
Oleh karena itu ketika beberapa tahun lalu Ismanu membuka usaha salon “Jelita” di daerah strategis kota Surabaya, Kusdiningsih tak mempermasalahkan. Pelanggannya laki perempuan, dan ternyata laris manis. Dan faktanya, penghasilan dari usaha salon ini bisa diandalkan untuk cagak urip (sumber penghasilan) keluarga.
Penampilan Ismanu gagah, suara ngebas (bariton) macam politisi Gerindra Ferry Yuliantono. Jadi sama sekali tak menunjukkan kelainan gender. Ny. Kusdiningsih sebagai saksi mata sekaligus pendamping, 10 tahun berumahtangga tak menemukan kejanggalan suami. Sebagai lelaki normal kebutuhan biologisnya juga tak terkendala. Bahkan kalau Kusdiningsih mau, maunya Ismanu kayak minum obat, tiga kali seminggu sesendok makan! Namanya juga kan Ismanu: isih tuman nganu!
Sekali waktu di salon “Jelita” hadir seorang lelaki bernama Pardi Prenges, 40, ternyata dia teman lama Ismanu. Namanya pakai “prenges” karena keseharian dia suka prengas-prenges alias ramah sekali. Sejak ketemu Ismanu, sahabat lama itu jadi jedal-jedul sering main ke rumahnya. Bahkan hampir setiap malam minggu wedang-wedangan sesama alumni di SMA-nya dulu. Kadang Kusdiningsih juga diajak suami ke pangkalan teman-teman SMA suaminya tersebut.
Entah kenapa beberapa hari lalu seperti ada yang menggerakkan mengharuskan Kusdiningsih menyusul suaminya ke salon. Tumben, kali ini salon sepi. Yang ada hanya dua sepeda motor, satu milik suami, satunya dipastikan milik Pardi Prenges teman lama suami.
Karena tak dikunci, langsung saja Kusdiningsih masuk ke dalam. Alangkah kagetnya, di dalam dia menemukan pemandangan yang ganjil. Suaminya bersama Pardi Prenges sedang kencan sebagaimana layaknya suami istri. Bagaiama mungkin, lelaki kok mengencani lelaki. Itu kan sama saja AC/DC ibaratnya barang elektronik. Listrik mau, pakai aki juga tidak nolak.
Langsung Kusdiningsih mak cengkelak (balik bakul) pulang dengan perasaan jijik. Setibanya suami di rumah langsung saja disampaikan keputusan yang tidak populer, mau bercerai. Sebab Kusdiningsih kecewa sekali, suami yang kelihatannya normal begitu, ternyata AC/DC. Setuju atau tidak, esuk harinya Kusdiningsih langsung mendatangi Pengadilan Agama Surabaya untuk menggugat cerai Ismanu. (Red/GunarsoTS)