HarianMemoKepri.com, Hukrim – Sungguh kasihan nasib Kasiman, 46, dari Tulungagung (Jatim). Saat bininya, Sundari, 38, pulang dari TKW Malaysia, dia berharap bisa rapel rindu. Yang terjadi justru sang istri malah menghilang, kencan dengan sesama TKI di rumah kos-kosan. Kasiman pun salahkan Satpol PP yang tidak bertindak tegas.
Jika tak kepepet mana ada lelaki mengizinkan istrinya jadi TKW ke luar negeri. Maunya, istri selalu di sampingnya. Tapi sayangnya, kebutuhan perut sering tak berbanding lurus dengan kebutuhan di bawah perut. Terjamin urusan di bawah perut, tapi perut sekeluarga tak terisi. Maka dalam kondisi darurat, demi perut banyak suami merelakan istrinya jadi tenaga kerja luar negeri, meski dia sendiri harus istirahat menyalurkan tenaga kuda!
Kasiman warga Blitar, sudah bertahun-tahun lamanya manyun karena istri jadki TKW ke Malaysia. Soalnya pekerjaan dia sebagai tenaga serabutan tak bisa memenuhi APBD rumahtangganya. Dari bulan ke bulan postur anggaran selalu defisit, terpaksa Kasiman mengizinkan istrinya, Sundari jadi TKW ke Malaysia.
Sejak bini jadi TKW mancanegara, ekonominya memang mulai membaik, sebab setiap bulan Sundari selalu kirim ringgit Malaysia. Sekarang bisa betulin rumah, beli sepeda motor. Kerjanya setiap hari Kasiman petentang-petenteng saja, karena sejak istri jadi TKW dia jadi terlalu mengandalkan hasil keringat istri.
Dilihat secara kasat mata, nampaknya Kasiman bahagia nan sejahtera. Padahal batinnya dia sungguh kesepian. Sebab sebagai lelaki normal, kini tak lagi bisa menyalurkan hasrat biologisnya pada istri. Setan sih bawaannya mengajak mesum saja, supaya cari WIL. “Percayalah sama aku, istrimu di Malaysia juga punya gebedan baru.” Kata setan jadi tukang kompor.
Setan memang punya indra lain yang bisa memantau situasi tempat lain tanpa pakai video call. Karenanya apa yang diinformasikan pada Kasiman bukanlah hoaks. Buat setan sih, apa perlunya bikin berita hoaks, wong dia netral-netral saja, tidak pro Capres No. 01 maupun No. 02.
Tapi Kasiman tak percaya bocoran setan gundul tersebut, karenanya dia bertahan menunggu kepulangan istrinya. Padahal, di Malaysia sana Sundari punya PIL namanya Sukoco, 22, asal Kalidawir, sama-sama Kabupaten Tulungagung. Sama-sama merasa orang sedaerah, akhirnya sama-sama tidur bareng di hotel.
Saat pulang ke Tulungagung akhir Oktober lalu, ternyata Sundari bareng dengan Sukoco yang lebih layak jadi berondongnya. Tapi bagi si cowok, kencan dengan emak-emak asyik juga. Maka dalam hal ini Sukoco merasa setingkat lebih maju ketimbang Capres Prabowo. Prabowo manfaatkan emak-emak sekedar untuk coblosan 17 April 2019 mendatang, sedang Sukoco, tanpa menunggu Pilpres 2019 sudah nyoblos emak-emak duluan!
Kasiman sama sekali tak tahu skenario Sundari dan Sukoco PIL-nya. Maka ketika bini kembali dari Malaysia, dia ingin sekali merapel rindu yang sekian tahun tertahankan. Tapi sayang, istrinya malah ngilang, kencan bersama berondongnya di rumah kos-kosan daerah Sembung. Maka dia mohon pada Satpol PP untuk menggerebek dan menahan pasangan mesum, itu bila kencan kembali.
Tiga hari kemudian Sundari-Sukoco memang kencan lagi, dan Satpol menangkap pasangan mesum itu. Tapi karena Kasiman tak kunjung datang dan untuk menahan pasangan mesum itu tak ada hak dan ruangan, terpaksa dilepaskan lagi. Kasiman pun marah-marah dan melaporkannya ke Polres Tulungagung. (Red/GunarsoTS)
Tinggalkan Balasan