HARIAN MEMO KEPRI, BATAM – Diduga oknum berseragam polisi melakukan pemalakan pengguna jasa angkutan roll on roll off (Roro) Punggur tujuan Tanjunguban, Pulau Bintan, Kepri. Hal ini terungkap setelah salah satu pengguna jasa angkutan ini, memberikan informasi pada media. Dilansir Harian Memo Kepri dari situs batamnews,co.id, bahwa seorang pengguna jasa angkutan roll on roll off (Roro) Punggur tujuan Tanjunguban, Pulau Bintan, Kepri, mengeluhkan pelayanan di pelabuhan Roro Punggur. Ia terpaksa harus membayar tiga kali lipat dari harga normal penyeberangan kendaraan dengan fasilitas FTZ ke Uban. Padahal beberapa kendaraan lain dengan status yang sama berhasil lolos dengan membayar harga normal. “Kita membayar sampai tiga kali lipat,” ujar pengguna jasa roro tersebut beberapa hari lalu. Menurut dia, pada saat kendaraan hendak masuk, ada seseorang berseragam coklat lengkap dengan pangkat balok tiga, menyetop dari dalam pos masuk. “Dia setop, katanya tak boleh masuk karena mobil fasilitas FTZ, harus bayar pajak 10 persen ke Bea Cukai,” ujar dia. Namun setelah memohon ia pun diperbolehkan masuk. “Tapi harus membayar lebih mahal,” ujar dia. Setelah itu, ia pun berpesan, untuk tidak menyampaikan hal tersebut kepada orang lain. “Syaratnya kita nggak boleh bilang sama siapa-siapa kalau bayar segitu,” ujar dia. Setelah negosiasi itu, akhirnya rombongan tersebut pun lolos ke Uban. Diduga oknum berseragam polisi itu sengaja memanfaatkan ramainya pengguna jasa roro yang hendak berlibur ke Pulau Bintan. “Kalau 1 mobil aja dia dapat Rp 500 ribu, berapa mobil yang dipungli,” ujar seorang warga. Kendaraan roda empat biasanya dikenakan biaya Rp 200 ribu lebih untuk sekali jalan.(bn/cr01)