Baca Juga: Ditandai Pawai Obor, Bupati Roby Gemakan Takbir Idul Adha Dari Pesisir Pulau Bintan
“Jika itu dilakukan dengan baik maka kita bisa menghitung kekuatan daya yang standby,” ucap Nyanyang.
Menanggapi hal tersebut, Asisten Presiden Direktur PT TJK Power, Sinardi menjelaskan, jika kerusakan yang terjadi di PLTU Tanjung Kasam bukan pada mesin utama pembangkit melainkan pada Cooling Water Pump (CWP).
“Kerusakan CWP ini terjadi berturut-turut, pada 18 Mei terjadi di unit 1 dan pada saat itu pompa cadangan sedang dalam pemeliharaan dan kami atasi dalam 24 jam sehingga pada 19 Mei sudah normal kembali,” jelasnya.
Kemudian, sambungnya, pada 9 Juni terjadi kebocoran pada super heater boiler pada unit 2 dan pada 12 Juni sudah bisa kembali beroperasi.
“Pada 12 Juni terjadi gangguan di super heater unit 1 dan selesai diperbaiki pada 14 Juni. Kami mengakui memang kemarin terjadi kerusakan secara paralel dari unit 1 dan bergantian unit 2,” ungkapnya.
Sinardi menambahkan, PT TJK Power memiliki 3 unit CWP, tiap pembangkit menggunakan 1 CWP dan 1 unit CWP digunakan sebagai cadangan. CWP unit 2 sendiri selesai perbaikan pada 24 Mei dan CWP unit 1 selesai perbaikan pada 9 Juni.
“1 unit CWP yang digunakan sebagai cadangan dalam kondisi vibrasi di atas rata-rata namun masih terkontrol,” paparnya.***
Tinggalkan Balasan