Di masa jayanya pada tahun 1950-1960an, P Ramlee adalah superstar bukan hanya di Malaysia tetapi juga di Asia.
Baca Juga: Pecel Lele Buka Lowongan Kerja Dengan Fasilitas Yang Sangat Menjanjikan, Buruan Daftar Sekarang
Film-filmnya seperti Boedjang Lapuk, Antara Dua Dardjat, Madu Tiga dan Hang Tuah, telah mengantarkan namanya ke puncak popularitas.
Di Tahun 1973, kehidupan P Ramlee telah berubah total dan sangat jauh dari bayangan kehidupan seorang superstar.
Baca Juga: Usai Putus dari Fujianti Utami Thariq Halilintar Masuk Rumah Sakit
Sebelumnya, pada tahun 1970-an label musik EMI di Singapura memutuskan tidak memperpanjang kontrak P Ramlee karena menganggap lagu-lagunya tidak laku di pasaran.
P Ramlee tutup usia karena serangan jantung pada tanggal 29 Mei 1973. Kematiannya yang mendadak membuat publik Malaysia tersentak.
Baca Juga: Batam Wanderlust Buka Lowongan Kerja, Buruan Ambil Kesempatannya
Media-media di Malaysia yang sebelumnya enggan memuat berita tentang P Ramlee, tiba-tiba menurunkan berita besar-besaran di hari kepergian sang Maestro.
Namun, seperti kata orang bijak, sering kali kita baru akan merasakan betapa berharganya sesuatu setelah kita kehilangannya.
Baca Juga: Masjid Agung An Nur Pekanbaru Destinasi Wisata Religi dengan 4 Gaya Arsitektur, Apa Sajakah Itu?
Pepatah ini nampaknya berlaku sempurna untuk P Ramlee, sang jenius itu ditangisi berjuta orang, baru setelah ia pergi untuk selamanya. ***