HARIANMEMOKEPRI.COM — Es cendol atau es cindua (sering dilafalkan bagi masyarakat Sumatera Barat) menjadi salah satu minuman pilihan yang pas saat berbuka puasa.
Rasa Es cendol yang manis dan sensasi dingin dari parutan es di setiap porsinya mampu melepas dahaga setelah seharian berpuasa.
Es cendol sangat mudah dijumpai, apalagi di saat Ramadhan. Salah satu lokasi primadona berada di komplek perumahan cipta asri 2.
Baca Juga: Rupanya Rambut Bisa Jadi Sarana Pelindung Tanaman dari Serangan Hewan Babi, Cek Faktanya
Konon katanya, cindua atau biasa di sebut Es Sagu ini telah ada sejak tahun 80-an.
Berbeda dari Es cendol lainnya di beberapa daerah di Indonesia, Es cindua ini memiliki dua variasi dalam setiap porsinya.
Ada cendol berwarna hijau yang terbuat dari tepung beras, dan berwana coklat yang terbuat dari tepung sagu.
Baca Juga: Yamaha XJ900P Motor Yang ditakuti Pengguna Jalan Raya, Ini Alasannya
Untuk menambah kenikmatannya, es ini dipadukan dengan emping, santan, parutan kelapa dan gula merah yang telah dicairkan. Nah terkahir, parutan es menambah segarnya cindua di kala siang hari .
“Cukup murah, seharga Rp 8000 ribu (segelas). Rata-rata pelanggan mencampurkan dua variasi cindua hijau dan coklat dalam setiap porsinya,” kata pengelola es cindua , Safrudin , kepada media ini.
Es ini yang menjadi pertama dan legendaris di kalangan masyarakat Kota Padang sejak dulu namun ia mencoba untuk membuka outlet Es Cindua ini di Kota Batam dengan memanfaatkan halaman teras rumah yang ada .
