Anambas — Selama sepekan terakhir cuaca kurang bersahabat, khususnya di wilayah Kepulauan Anambas. Aktivitas di laut diminta agar dibatasi dan jika perlu dihentikan sementara.
Hal ini merujuk pada kondisi cuaca, seperti curah hujan, angin kencang dan gelombang tinggi.
Mengenai itu, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kepulauan Anambas menghimbau kepada Masyarakat khususnya Nelayan Kepulauan Anambas untuk segera pulang.
Mengingat prediksi BMKG Stasiun Meteorologi Tarempa selama dua hari ke depan tinggi gelombang mencapai 4 hingga 6 meter.
“Kita sudah menghimbau rekan-rekan nelayan melalui group nelayan, kemudian diteruskan lewat Radio agar waspada dan pulang sesegra mungkin mengingat kondisi cuaca exstrim saat ini berdasarkan pantauan BMKG Terempa dan BMKG Pontianak via Perusahaan-Perusahaan di Offshore,” ucap Supardi selaku Wakil Ketua DPC HNSI Anambas kepada harianmemokepri.com, Senin (11/2021).
Dikatakannya, pihak prusahaan migas yang ada sudah juga menghimbau kepada rekan rekan nelayan agar segra pulang karena perkiraan serta peringatan angin dan ombak sangat tinggi demi keselamatan untuk rekan nelayan.
“Dari tiga hari yang lalu (Jumat) hingga hari ini kita terus memantau dan tetap menghimbau rekan-rekan nelayan untuk tidak dulu melaut hingga tiga hari ke depan,” imbuhnya.
Ditempat terpisah, Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tarempa, Sirajul Munir, S.Mat juga memberikan himbauan kepada masyarakat khususnya Kabupaten Kepulauan Anambas selalu waspada.
Khususnya selama dua hari kedelapan, mengingat potensi cuaca ekstrim karena pengaruh La Lina masih berpotensi akan terjadi di wilayah Indonesia.
Tentunya masih berimbas di wilayah Kepulauan Anambas, berupa hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang dan juga gelombang tinggi.
“Kami BMKG akan selalu memberikan informasi cuaca terkini, semoga kita semua khususnya warga Kepulauan Anambas selalu dalam lindungan Allah SWT, Amin,” ucapnya.