HARIANMEMOKEPRI.COM — BMKG Tarempa mengeluarkan himbauan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem di Kabupaten Anambas, Rabu (25/2023).

BMKG menyebutkan kondisi dinamika atmosfer menunjukkan adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Kepulauan Anambas. Indeks SOI (+17.4) dan NINO 3.4 (-0.59) menunjukkan nilai yang signifikan dimana kondisi tersebut akan mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.

BMKG sendiri menjelaskan bahwa Gelombang Low Frequency dan Rossby yang mencakup wilayah Kepulauan Anambas dapat meningkatkan aktifitas konvektif dan pembentukan awan-awan hujan di daerah tersebut.

Baca Juga: Perayaan Natal Masih di Lakukan Oleh Keluarga Besar Polres Karimun

Pola belokan Angin terpantau masih terdapat di atas wilayah Kepulauan Anambas dan pola Angin Siklonik terpantau di utara Pulau Kalimantan. Peningkatan kecepatan angin mencapai ≥25 knot terpantau di Laut China Selatan hingga Laut Natuna Utara yang mampu meningkatkan potensi gelombang tinggi di perairan tersebut.

Anomali suhu muka laut di wilayah Kepulauan Anambas bernilai positif sehingga menambah massa uap air di wilayah Kepulauan Anambas. Kelembapan udara lapisan atas hingga ketinggian 500 mb diprakirakan dalam kondisi basah (80-90%).

Prakiraan dari BMKG, tanggal 24 – 30 Januari 2023, terdapat potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang dan petir di wilayah Kepulauan Anambas.Prakiraan gelombang tanggal 24 – 30 Januari 2023, tinggi gelombang berada pada kategori Sedang (1.25 – 2.5 m) hingga Sangat Tinggi (4.0 – 6.0 m) di wilayah perairan Kep. Anambas, perairan Kep. Natuna; tinggi gelombang berada pada kategori Tinggi (2.5 – 4.0 m) hingga Ekstrem (6.0 – 9.0 m) di wilayah Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Sotong Cumi Bakar Ala Kaki 5 Siap pedasnya bikin ngiler!

Selain itu masyarakat dihimbau agar mewaspadai peningkatan ketinggian pasang air laut yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir (rob). Berdasarkan pantauan prediksi pasang surut PushidrosAL prakiraan pasang tertinggi terjadi tanggal 24 Januari 2023 dengan tinggi mencapai 1,9 meter.

BMKG sendiri menghimbau kepada masyarakat dan pengguna layanan transportasi darat/laut/udara agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi pada tanggal 24 – 30 Januari 2023. Dampak tersebut antara lain potensi keterlambatan jadwal penerbangan/pelayaran, longsor dan banjir. Masyarakat diharapkan selalu memperhatikan informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.