Petani adalah penolong negeri. Begitulah ungkapan sederhana dari pendiri NU Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’Ari. Ungkapan ini mempunyai makna dalam dan penuh tanggung jawab untuk generasi mendatang.

Baca Juga: Buku ”Tokoh NU dari Sumatera Barat” Disambut Baik PWNU Sumbar

Ungkapan itu harus dimaknai sebagai bentuk keberlanjutan dalam memajukan pertanian di Tanah Air. NU sebagai jam’iyah, mempunyai tanggung jawab besar melanjutkan perjuangan tersebut bagi rakyat Indonesia dan warga NU, khususnya.

Keberpihakan NU pada petani sangat dibutuhkan dalam membangun pertanian yang inovatif, mandiri dan modern. Indonesia negara agraris yang menghasilkan banyak hasil bumi.

Tidak ada negara maju dan modern yang meninggalkan sektor pertanian. Bahkan mereka terus berinovasi dengan teknologi pertanian agar negaranya mampu memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya.

Baca Juga: PAC NU Kecamatan Tanjungpinang Kota Dilantik, Rahma Harapkan Terus Berinovasi

Sebab, menjadi kebutuhan dasar bagi setiap bangsa, kebutuhan pangan juga menentukan stabilitas sosial-politik sebuah negara. NU memiliki tanggungjawab yang besar untuk bersama-sama melakukan jihad kedaulatan pangan melalui pemberdayaan petani.