HARIANMEMOKEPRI.COM — Hidup berdampingan dengan sampah tentu bukan hal yang asing lagi bagi kita.
Sampah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu barang, baik organik maupun non organik, baik industri atau domestik (rumah tangga),.
Baik yang terurai ataupun tidak terurai. Sampah sendiri juga ada yang berbentuk padat ataupun semi padat.
Edukasi masyarakat terhadap pentingnya memilah dan membuang sampah pada tempatnya dirasa masih kurang maksimal.
Bukan hanya itu penerapan dalam kehidupan sehari-hari pun juga masih jarang dilakukan. Beberapa masyarakat masih malas untuk memilah sampah sesuai dengan kategorinya yaitu organik dan anorganik.
Walaupun telah disediakan berbagai tempat sampah yang telah difungsikan untuk memilah sampah organik maupun anorganik, masyarakat justru kurang peduli dengan adanya pemilahan sampah ini.
Rasa peduli pada masyarakat terhadap lingkungan masih sangat kurang. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya sampah yang terdapat di lingkungan sekitar kita.
Mulai dari lingkungan perkampungan padat penduduk ,pasar,kantor , lingkungan sekolah, hingga lingkungan masyarakat.
Baca Juga: Ketua DPRD Lingga Melihat Kondisi Puskesmas dan RSUD Dabo Yang Baru
Salah satu tempat yang kerap dijadikan “tempat sampah umum” adalah parit atau got,dan sungai .
Padahal membuang sampah di parit atau got dan sungai dapat menimbulkan inflasi sampah yang dapat memicu terjadinya banjir ketika curah hujan tinggi.