Harian Memo Kepri | NAH LO — KEPSEK memang harus bersinergi dengan wakilnya, begitu pula Kepsek SMA, Ny. Ismawati, 43, dari Aceh ini. Dia juga pusatkan energi ketika memuaskan nafsu birahinya bersama Nasrul, 35, wakilnya. Mereka ketemu di bandara, kemudian sama-sama menuju hotel. Tapi sial, saat Ny. Ismawati kelonan digerebek suami.

Jika asmara sudah membara, jabatan ditanggalkan demi kenikmatan. Maka seorang wanita berpangkat, mau saja memuaskan nafsunya dengan lelaki yang berpangkat di bawahnya. Dari situlah jadi ketahuan bahwa sebetulnya yang gatel duluan pihak wanita, gara-gara rasa gatel itu tak mungkin disembuhkan Kalpanax maupun salep 88. Makin digaruk, makin ketagihan.

Ny. Ismawati yang tinggal di Kabupaten Aceh Jaya, sebetulnya masih lengkap punya suami. Sayang, dalam usia yang masih muda dan enerjik itu, hasratnya tak pernah terpuaskan oleh suaminya, Kadrun, 50. Jika mau melayani pun durasinya pun pendek sekali. Itu pun sudah dipotong iklan. Kadrun memang seperti kadal gurun, hanya cepat larinya tapi sangat lelet tenaganya.

Untuk mencari kepuasan batin, terpaksa Ismawati harus mencari tokoh alternatif. Ketemulah kemudian dengan rekan sekerjanya, yakni si Nasrul yang selama ini jadi wakilnya di SMA tempatnya mengajar. Kenapa Ismawati memilih sosok yang jauh lebih muda? Pertama, anak muda punya tenaga yang prima, dan kebetulan Nasrul ini dalam status duda, pasti lebih ganas luar biasa.

Dalam usia kepala empat, penampilan Ny. Ismawati masih oke punya. Biar sudah emak-emak tapi masih enak. Nasrul yang sudah lumayan lama puasa wanita, ditawari atasan sendiri yang sangat menjanjikan, langsung saja main caplok. Pinjam istilah orang Betawi, “Elo jual gua beli…..!”

Begitulah, asal ada peluang keduanya pun begituan! Lama-lama Kadrun curiga juga, kenapa sudah beberapa bulan ini istrinya tak pernah menuntut jatah. Bahkan ketika suami mengajak menjalankan “sunah rosul”, Ny. Ismawati beralasan ngantuk dan capek. Jangan-jangan istrinya memang punya PIL.

Diam-diam Kadrun membentuk Tim Pencari Fakta independen, untuk mengumpulkan informasi dan data tentang gerak-gerik istrinya belakangan ini. Tak sampai dua minggu, sudah ada laporan masuk dan sudah terferivikasi bahwa Ny. Ismawati memang punya PIL rekan sekerjanya sendiri.

Nah, sejak itu Kadrun mulai suka mencuri-curi HP istrinya, misalkan ketika Ismawati tidur. Begitu dibuka, alamak…….di situ banyak ditemukan SMS perkencanan bininya dengan Wakil Kepsek Nasrul. “Besok kita ketemu di Bandara SIM (Sutan Iskandar Muda) dan langsung menuju hotel.” Begitu salah satu bunyi pesannya.

Sesuai dengan pesan itu, diam-diam Kadrun membuntuti dari Bandara SIM Blangbintang. Benar juga, Nasrul yang baru mendarat dari Medan langsung dijemput Ismawati pakai mobil dan mencari hotel. Pasangan Rama-Sinta itu tak tahu bahwa di belakang dikuntit oleh Hanoman.

Begitu keduanya masuk hotel di kawasan Kuta Alam, Banda Aceh, Kadrun segera lapor polisi, minta bantuan penggerebekan. Benar saja, dibantu Satpam hotel, penggerebekan itu berjalan lancar. Jika tak dicegah polisi, Kadrun sudah mau main hajar saja.

Ismawati dan Nasrul diperiksa terpisah. Ismawati bilang hanya sekedar berangkulan dan ciuman belaka, ibaratnya baru tingkat kalurahan saja. Beda dengan pengakuan Nasrul katanya sudah berulangkali masuk balaikota. Maka Kadrun minta agar Nasrul diproses hukum dengan tegas. “Jangan hanya dicambuk saja,” ujarnya.

Dicambuk memang sakit, tapi malunya lebih sakit lagi. (gunarso ts).

Sumber| Dok| poskotanewscom