Kesehatan

Ini Alasan Kenapa Seseorang Melakukan Pernikahan Dini, Apa Dampak Pernikahan Dini Dalam Kesehatan ?

40
×

Ini Alasan Kenapa Seseorang Melakukan Pernikahan Dini, Apa Dampak Pernikahan Dini Dalam Kesehatan ?

Sebarkan artikel ini
ilustrasi sepasang kekasih melakukan pernikahan dini

Baca Juga: PT Bahtera Bahari Shipyard Adakan Pelatihan Exercise ISPS Code Fasilitas Guna Penanggulangan Perampokan

2. Tekanan sosial
Tak sedikit masyarakat Indonesia yang hidup pada lingkungan yang terbilang komunal. Artinya, kerabat, keluarga, tetangga, dan masyarakat lain bisa membawa beban tertentu untuk pasangan suami istri yang masih remaja atau belum cukup umur untuk menikah.

Contoh sederhana adanya efek tekanan sosial pada Pernikahan Dini adalah suami yang sudah harus bertanggung jawab menjadi kepala keluarga dan harus mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Sementara itu, istri memiliki beban dan tanggung jawab terhadap semua urusan rumah tangga, termasuk mendidik anak.

Padahal, jika kamu perhatikan pada sisi psikologis, pasangan yang menikah pada usia sangat muda belum siap sepenuhnya untuk mengemban tanggung jawab itu. Sayangnya, jika mereka tidak berhasil memenuhi semua bentuk tugas tersebut, orang-orang kerap mengucilkan dan menganggap mereka buruk.

Baca Juga: Lampu Sein Bisa Membuat Terhindar Dari Kecelakaan, Ini Alasannya

3. Mengalami kecanduan
Dampak lainnya adalah pasangan yang mengalami kecanduan, baik itu merokok, menggunakan narkoba, mengonsumsi minuman beralkohol, hingga judi. Alasannya sangat sederhana, yaitu mengurangi stres dan beban pikiran yang memang seharusnya belum menjadi tanggungan mereka.

Selain itu, remaja memang masih belum mengetahui dengan baik bagaimana cara yang tepat dan sehat untuk mencari solusi atau mengekspresikan emosi ketika sedang mengalami stres akibat permasalahan rumah tangga.

4. Peningkatan risiko infeksi menular seksual
Aktivitas seksual, termasuk berhubungan intim yang berlangsung pada pasangan yang masih belum berusia 18 tahun akan lebih tinggi risikonya untuk mengalami berbagai masalah infeksi menular seksual. Ini termasuk HIV atau sifilis. Kamu bisa membaca apa saja jenis infeksi menular seksual dari artikel Ketahui Jenis-Jenis Penyakit Menular Seksual

Baca Juga: Benarkah Janda Lebih Menggoda Ketimbang Perawan? Berikut Fakta tentang Janda

Tentu, hal tersebut terjadi bukan tanpa alasan. Ini karena edukasi seks aman dan sehat pada anak yang terbilang masih sangat minim. Selain itu, sosialisasi kepada orang tua dan masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi ketika berhubungan intim yang masih rendah.

5. Peningkatan risiko kekerasan seksual dalam rumah tangga
Studi menyebutkan, wanita yang melakukan pernikahan dini memiliki risiko mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang lebih tinggi. Sebab, usia yang masih sangat belia untuk membina hubungan rumah tangga kerap kali membuat pasangan masih belum dapat berpikir logis dan dewasa.

Selain itu, keadaan emosi anak juga belum stabil yang membuat mereka sangat mudah terbawa emosi, ego, dan amarah. Akhirnya, masalah yang muncul bukan mendapat solusi dan penyelesaian melalui diskusi dan komunikasi, melainkan lebih sering menggunakan kekerasan, baik verbal maupun fisik.

Baca Juga: Inilah Fakta Unik Hari Raya Umat Hindu Nyepi Pada Tahun 2023 bersamaan dengan Awal Jatuhnya Bulan Ramadhan

Bahkan, risiko pihak wanita dalam mengalami kekerasan seksual pada hubungan rumah tangga juga sama tingginya saat melakukan Pernikahan Dini. Terutama untuk pasangan yang tinggal jauh dari orang tua dan jarak usia yang terpaut lebih jauh.

6. Risiko tingkat ekonomi yang rendah
Selain kesehatan, melakukan pernikahan dini juga disebut dapat mengambil paksa masa remaja wanita. Sebab, masa muda mereka harusnya diisi dengan belajar dan mengembangkan kemampuan diri supaya bisa mendapatkan masa depan yang cerah dan kondisi finansial yang pastinya lebih baik.

Sayangnya, menikah pada usia belia mewajibkan perempuan muda harus mengurus rumah tangga dan membesarkan anak. Inilah alasannya, sebagian besar perempuan yang menjalani pernikahan pada usia yang begitu muda berhenti atau putus sekolah. Hal yang sama juga terjadi pada pria yang sudah harus memberi nafkah untuk keluarga.

Baca Juga: Oli Mesin Sangat Penting Bagi Kendaraan Bermotor Jangan Dianggap Sepele, Ini Penjelasannya

Menikah bukan menjadi perkara yang sederhana dan mudah. Setiap pasangan perlu matang secara fisik, emosi, dan mental. Inilah alasannya mengapa pernikahan dini seharusnya tidak dilakukan. Selain itu, pasangan juga harus memiliki kesiapan mental dan finansial guna menghindari konflik rumah tangga.

Jangan ragu untuk konsultasi dengan psikolog atau ahlinya apabila mengalami kondisi mental yang terganggu akibat pernikahan dini yang kurang persiapan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *