HARIANMEMOKEPRI.COM – Mewaspadai kejahatan seksual di ruang digital perlu dilakukan, karena sama halnya dunia nyata, ruang digital juga dihuni oleh berbagai orang dengan berbagai maksud dan tujuan.

Ruang digital juga dipenuhi oleh para penjahat yang siap memangsa dengan berbagai cara. Termasuk, melakukan kejahatan seksual.

Agar tidak mudah termakan bujuk rayu para penjahat seksual yang berkeliaran di ruang digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, akan kembali menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kota Batam, Kepri, Senin (14/10/2024) siang, pukul 13.00 WIB.

Mengusung tema ”Waspada Kejahatan Seksual di Ruang Digital” diskusi online yang akan diikuti siswa dan tenaga kependidikan dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.

Mereka adalah pegiat literasi digital Indonesia Moh. Rouf Azizi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Tri Wahyu Rubianto, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA AWS) E. Rizky Wulandari, dan Firdha selaku moderator.

”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera141024. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Minggu (13/10/2024).

Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, waspada terjadap kejahatan seksual di ruang digital perlu dilakukan karena anak-anak mudah terpedaya dan dieksploitasi di dunia digital. Pelaku kejahatan, bisa menjual konten yang dikirimkan kepada anak-anak tanpa sepengetahuan mereka.

”Salah satu bentuk kejahaan seksual di ruang digital ialah grooming, yaitu membangun hubungan emosional dengan anak atau remaja secara online,” jelas Kemkominfo dalam rilis.

Untuk menghadapi kejahatan seksual di ruang digital, menurut Kemkominfo, perlu adanya pendekatan yang komprehensif dari hulu ke hilir. Misalnya, penegakan hukum yang lebih kuat, pengembangan kurikulum literasi digital, dukungan dari platform-platform digital untuk mendeteksi dan menghapus konten-konten asusila anak.

”Selain itu, dibutuhkan analisis dan verifikasi jika menerima konten negatif, dan tidak mendistribusikannya melalui media sosial kepada orang lain,” tegas Kemkominfo.

Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kota Batam, Kepri, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo.

GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.

Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.

Kecakapan digital menjadi penting, karena menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen.

”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.