Adi mengaku sebelumnya sudah memberikan masukan kepada pihak jeti agar tidak menutup aliran Sungai Bili. Namun saran tersebut tidak digubris.
“Sudah saya sampaikan ke pihak lapangan, agar jangan pasang box culvert di aliran sungai. Tapi tetap mereka bangun juga,” keluhnya.
Di akhir pernyataannya, Adi menegaskan bahwa masyarakat nelayan tidak akan lagi memberikan toleransi.
Mereka meminta pembongkaran total terhadap jeti beserta batu-batu dan struktur yang dianggap merusak lingkungan dan menghambat aktivitas nelayan.
“Saat ini kami minta bukan hanya jeti yang dibongkar, tapi juga batu-batu di tengah pelabuhan dan Box Culvert yang menutup sungai,” pungkasnya.
Sampai berita ini diterbitkan, pihak media masih mencoba mengonfirmasi status legalitas dan izin operasional pelabuhan jeti tersebut kepada instansi terkait.
Penulis : Wan Yudi
Editor : Indra Priyadi