HARIANMEMOKEPRI. COM — Kerap kali para penikmat udang hanya menikmati dan bahkan menciptakan berbagai kolaborasi bumbu untuk bagaimana caranya menikmati udang agar bisa dinikmati dengan senikmat mungkin, namun sebagian besar warga masyarakat Indonesia khususnya, belum mengetahui secara penuh cara menangkap hewan air yang satu ini.

Ada berbagai macam nama dan jenis udang yang menjadi konsumsi bagi seluruh warga di belahan dunia, akan tetapi dalam hal ini ada berbagai cara dan jenis peralatan pula dalam melakukan penangkapan terhadap udang misalnya, seperti dengan pukat, jala, jaring, serok jaring, tombak atau serampang dan juga alat tradisional sondong.

Akan tetapi, dari beberapa alat yang disebutkan diatas terdapat salah satu alat yang tergolong gampang-gampang sulit dalam mengoperasikannya, dan biasa dipakai khususnya untuk menangkap udang bungkuk di pesisir pantai atau sungai pada saat air surut, siang atau malam hari yakni dengan menggunakan tombak atau serampang .

Tombak atau serampang ini terbuat dari besi atau kawat Stenlis yang disusun dengan rapi serta dibentuk sesuai dengan kebutuhan besar atau target kecilnya yang akan ditangkap,

“Mengapa dikatakan gampang-gampang sulit?” Karena pada saat akan menombak udang, dibutuhkan kondisi dan posisi yang tepat agar ujung tombak benar-benar tertancap dengan baik serta tidak membuat udang loncat dan kabur.

Adapun cara efektif dalam melakukan penombakan terhadap udang, pertama posisikan mata tombak dengan jarak sekitar 2 atau 3 inci ke arah sasaran, lalu tancapkan mata tombak ke bagian badan serta pastikan terlebih dahulu sasaran tidak akan meleset.

“Kenapa tidak menikam target di bagian kepala saja?” Tentunya harus dengan cara yang tepat untuk mendapatkan target dengan kondisi yang utuh atau tidak rusak, dan pada saat menikam udang di bagian kepalanya sangat beresiko bagi udang itu sendiri, akibatnya bisa merusak kualitas serta harga jual menjadi lebih murah dari biasanya.

Hal terpenting yang perlu diperhatikan saat menombak udang adalah, posisi rambut atau janggut yang merupakan bagian paling sensitif pada udang sebagaimana diketahui rambut atau janggut pada udang berfungsi sebagai penerima sinyal dari musuh,

Sehingga apabila sedikit saja tersentuh, maka udang akan langsung melompat lari ke berbagai arah. Jadi, untuk menjadi penombak yang handal juga harus memperhatikan posisi rambut udang dan juga kecepatan serta ketepatan dalam melakukan penombakan.***

(Penulis : ALANUARI)