HARIANMEMOKEPRI.COM– Tugu Minimasebo di Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam, adalah salah satu peninggalan sejarah Jepang yang menarik perhatian.

Destinasi wisata sejarah ini menyimpan kisah tragis terkait dengan ratusan serdadu Jepang yang tewas setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II pada tahun 1945.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardi, Tugu Minimasebo dibangun untuk mengenang serdadu Jepang yang meninggal dunia saat menunggu kepulangan mereka setelah kekalahan Jepang.

“Dari 112.708 serdadu Jepang, ada 128 yang meninggal saat menunggu kepulangan ke negaranya,” kata Ardi.

Tugu ini, juga dikenal sebagai Tugu Jepang, didirikan pada tahun 1981 oleh Rempang Friendship Association (RFA), sebuah lembaga non-profit yang dibentuk oleh warga Jepang.

Monumen ini memiliki diameter 3×3 meter, dengan nama-nama tentara Jepang yang tewas dan foto-foto mereka.

Jejak sejarah Jepang ini juga kini dipamerkan di Museum Batam Raja Ali Haji. Upaya ini bertujuan agar masyarakat luas dapat memahami dan mengenal lebih jauh tentang sejarah tersebut.

Tugu Minimasebo merupakan bagian dari paket perjalanan wisata sejarah yang disiapkan untuk wisatawan, terutama dari Jepang.

Pada awal September 2022, Ardi mengundang Komunitas Batam Japan Club untuk menelusuri jejak peninggalan Jepang di Batam, termasuk mengunjungi Tugu Minimasebo.

Direktur Batam Japan Club, Suzuno Akira, sangat antusias mengetahui adanya situs sejarah tersebut.

Akira, yang juga merupakan eksekutif di PT Sanipak Indonesia di Batam, mengaku baru mengetahui tentang situs ini setelah diajak oleh Ardi.

“Saya berdoa untuk jiwa-jiwa orang yang meninggal di sini dan tidak dapat kembali ke Jepang setelah Perang Dunia II,” ujarnya.

Tugu Minimasebo dan situs-situs sejarah Jepang lainnya di Batam menawarkan kesempatan berharga untuk memahami lebih dalam tentang warisan sejarah dan budaya yang mempengaruhi kawasan ini.