“Ke depan, gawai rakyat seperti ini mungkin akan kita kemas sebagai salah satu event andalan kota Tanjungpinang untuk dipasarkan ke luar,” ujar Zulhidayat melanjutkan.

Ia menyebutkan adanya trend positif dalam sektor pariwisata, yang berhasil pulih setelah kontraksi akibat pandemi covid-19. Secara statistik mencapai angka 4 ribuan pada Maret, dan menjelang November-Desember mendekati 6 ribu kunjungan.

“Artinya, trend menanjak positif. Ini berkat kolaborasi antara pemprov Kepri, pemko Tanjungpinang, dan masyarakat. Pembenahan objek-objek strategis di ibukota Kepri turut memberikan kontribusi besar,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri, mengatakan gawai rakyat sebagai inisiatif pemko Tanjungpinang,

Nazri berharap dapat menjadi wahana untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan seni daerah kepada wisatawan, serta membangkitkan rasa kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya yang dimiliki.

“Pertunjukkan seni dan budaya masyarakat Tanjungpinang tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga merupakan upaya untuk memperkuat identitas dan melestarikan nilai-nilai budaya yang diwarisi dari generasi ke generasi,” tutup Nazri.