Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kolaborasi daerah dalam menciptakan pariwisata yang berdaya saing dan berkelanjutan.
“Pulau Penyengat bukan sekadar destinasi wisata. Ia adalah pusat budaya Melayu yang menjadi bagian penting dalam narasi pariwisata nasional. Kami mengapresiasi upaya pemerintah daerah yang terus mendorong pengembangan kawasan ini,” tutur Masruroh.
Sebagai situs warisan Kesultanan Riau-Lingga, Pulau Penyengat tengah menjadi fokus penguatan destinasi budaya oleh pemerintah pusat.
Sejumlah langkah seperti pembangunan dermaga terpadu dan peningkatan aksesibilitas laut terus diupayakan, disertai dukungan dari komunitas dan pelaku wisata setempat.
Masruroh menambahkan bahwa Gerakan Wisata Bersih bukan sekadar kampanye sesaat, melainkan bagian dari upaya membangun budaya pariwisata yang beradab dan ramah lingkungan.
“Kebersihan mencerminkan karakter bangsa. GWB harus menjadi gerakan bersama yang tumbuh dari kesadaran masyarakat, bukan sekadar kegiatan seremonial,” katanya.
Editor : Indrapriyadi
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya