Tanjungpinang

241 Siswa SMKN 1 Tanjungpinang PKL Dapat Kartu BPJS Ketenagakerjaan

39
×

241 Siswa SMKN 1 Tanjungpinang PKL Dapat Kartu BPJS Ketenagakerjaan

Sebarkan artikel ini
Siswa SMKN 1 Tanjungpinang yang siap untuk Praktek Kerja Lapangan

HMK, TANJUNGPINANG — Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 1) Tanjungpinang melepas 241 siswa-siswi Praktek Kerja Lapangan (PKL) periode kedua tahun ajaran 2022-2023, Selasa (10/2023) pagi.

Dari ratusan pelajar yang di lepas di berbagai jurusan ini untuk menjalani program magang pada dunia usaha selama enam bulan penuh.

Terlepas daripada itu, dalam menunjang praktek kerja lapangan, BP Jamsostek memberikan kartu peserta kepada siswa-siswi yang akan menjalankan praktek kerja lapangan.

Kepala SMK negeri 1 Tanjungpinang Delisabeth, S.Pd mengatakan 241 siswa siswi magang tersebut dengan 9 jenis kompetensi keahlian, sementara tujuan magang tidak hanya di dalam provinsi Kepri saja namun juga hingga ke pulau Jawa khususnya daerah Cikarang Jawa Barat.

“Terimakasih kepada stakeholder terkait khususnya Dinas Pendidikan Provinsi Kepri dimana tahun ini memfasilitasi pembayaran premi BP Jamsostek hal ini sangat membantu meringankan beban orang tua wali siswa yang kurang mampu, makanya kita turunkan dua gelombang kalau total keseluruhan hampir 600 orang siswa di bagi dua kelompok,” jelasnya.

Senada dengan hal itu, Pejabat Pengganti Sementara BP Jamsostek Cabang Tanjungpinang Wahyu Wibowo menyampaikan, 241 siswa siswi ini selama pelaksanaan magang enam bulan kedepan terlindungi dua program yakni jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian dengan nilai premi Rp 16.800 rupiah per bulan.

“Hari ini kita baru menyerahkan simbolis kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada 241 siswa magang di SMKN 1 Tanjungpinang. Jadi selama pelaksanaan magang dalam enam bulan kedepan para siswa magang ini terlindungi dari dua program yakni jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian dengan iuran Rp 16.800 per bulan. Hal ini bertujuan melindungi para siswa -siswi magang, katakan ketika dari rumah menuju lokasi magang terjatuh atau tertabrak dan sebagainya maka resiko itu tidak lagi menjadi beban sekolah apalagi beban orang tua melainkan menjadi beban BPJS Ketenagakerjaan,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *