HARIANMEMOKEPRI.COM — Malam Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban dalam kalender Hijriah. Di mana Malam Nisfu Syaban sudah melegenda dalam ritual dan tradisi dikalangan umat Islam Nusantara yang selalu dirayakan disetiap tahun hijriyah bulan Sya ban,

Dengan mengadakan doa dan dzikir secara bersama di Masjid atau Musholla/ Surau bahkan di rumah rumah warga yang saling bergantian. Malam Nisfu Syaban merupakan bagian integral kehidupan umat.

Sekaligus sebagai legitimasi budaya dan penyangga identitas. Pada tahun ini Malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 8 Maret 2023 mendatang.

Malam Nisfu Syaban juga salah satu malam di bulan Syaban yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam umumnya di Indonesia, selain waktu malam di bulan hijriyah yang lainnya yang juga terdapat banyak keberkahan dan ampunan di dalamnya.

Baca Juga: Tiga Orang Kepemilikan Narkoba Jenis Sabu Berhasil diringkus Satresnarkoba Polresta Tanjungpinang

Karena perayaan Malam Nisfu Syaban sudah menjadi tradisi yang mengakar pada kalangan Umat Islam Indonesia.

Pasalnya umat muslim nusantara percaya bahwa ketika memperbanyak amalan/ibadah, maka hajat yang kita maksud akan dimudahkan oleh Allah.

Ketika memasuki Malam Nisfu Syaban antara selepas maghrib dan isya, umat Islam Nusantara terutama dalam lingkup pedesaan yang masih kental dengan tradisi dan kearifan lokalnya, mereka akan berkumpul di masjid/mushola/langar/surau dengan membawa suguhan makanan terbaik dari rumah masing-masing.

Kemudian duduk melingkar/berderet dengan suguhan makanan diletakkan di tengah, dan uniknya adalah selain makanan mereka juga membawa air minum yang di taruh di teko, botol dan tempat lainnya.

Yang nantinya saat acara dimulai mereka membuka wadah tersebut ketika Surat Yasin, zikir, dan tahlil dan ditutup dengan doa Nisfu Syaban.

Mereka mengambil kesempatan mencari berkah pada air yang dibawanya di Malam Nisfu Syaban.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Pernikahan, Syahrini dan Reino Barack Bawa Keluarga Besar Makan Malam Mewah di Singapura

Selain tradisi Malam Nisfu Syaban yang sudah melekat dikalangan umat Islam Nusantara, lalu apakah dibalik rahasia keutamaan Malam Nisfu Syaban tersebut?.

Berikut salah satu rahasia dibalik keutamaan Malam Nisfu Syaban yakni malam penuh ampunan dosa dan kami sertakan dalilnya.

1.Hadis Riwayat Abu Bakar

Hadis Riwayat Abu Bakar menyebutkan pengampunan dosa di Malam Nisfu Syaban  sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

عَنْ مُعَاذِ بن جَبَلٍ عَن ِالنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ يَطَّلِعُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَى خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ
(رواه الطبراني في الكبير والأوسط قال الهيثمى ورجالهما ثقات. ورواه الدارقطنى وابنا ماجه وحبان فى صحيحه عن ابى موسى وابن ابى شيبة وعبد الرزاق عن كثير بن مرة والبزار)

“Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah memperhatikan hambanya (dengan penuh rahmat) pada malam Nisfu Sya ban, kemudian Ia akan mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan musyahin (orang yang hatinya ada kebencian antar sesama umat Islam)”. (HR. Al-Baihaqi)

Baca Juga: Rafathar Malik Ahmad Raih Mendali Emas atas Lomba Lari di Sekolah, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bangga

2. Hadis Riwayat Aisyah RA

Aisyah RA meriwayatkan hadis tentang banyaknya pengampunan dosa di malam Nisfu Sya ban:

عن عائشة بنت أبي بكر قالت: «قال رسول الله : “إن الله ينزل ليلة النصف من شعبان إلى السماء الدنيا، فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب”

Artinya: Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam Nisfu Sya ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing). (HR At-Tabarani dan Ahmad)

Baca Juga: Akibat Tingginya Curah Hujan, Tanah Longsor Terjadi di Bukit Kemuning Sei Beduk Kota Batam

Demikian merupakan rangkuman beberapa rahasia dibalik Malam Nisfu Syaban yang dianjurkan secara syariat dan sudah mengakar sebagai tradisi di masyarakat Islam Nusantara namun tidak keluar dari koridor ber-Islam.

Sebab amalan yang dibaca merupakan kalimah thayyibah meski berbungkus tradisi lokal. Pada umumnya, jamaah yang hadir untuk merayakan tradisi Malam Nisfu Syaban didominasi laki-laki dan menjadi ciri khas tersendiri ber-Islam ala Nusantara.*** (Chotimul Ashom)