Religi

Mengenal metode Hisab dan Rukyat untuk Menentukan Awal dan Akhir Puasa Ramadhan

26
×

Mengenal metode Hisab dan Rukyat untuk Menentukan Awal dan Akhir Puasa Ramadhan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Hisab dan Rukyat

Hal ini dilakukan dengan cara memantau gerak bulan secara langsung dari saksi mata di tempat tertentu, biasanya di wilayah umat Islam seperti masjid atau lapangan terbuka.

Jika ada orang yang melihat bulan sabit setelah Maghrib (terbenamnya matahari) pada tanggal 29 Syawal, maka ia harus memberikan laporannya kepada penguasa daerah, yaitu Kepala Desa/Kecamatan/Kabupaten/Provinsi.

Baca Juga: Ini Amalan bacaan Rotibul Hadad, Mengandung Berbagai Macam Faedah dan Manfaat

Kemudian laporannya akan diverifikasi oleh para ahli astronomi untuk memastikan apakah itu benar-benar fenomena rukyat atau tidak.

Setelah verifikasi teliti disetujui, barulah hari pertama puasa Ramadhan dapat diumumkan secara resmi oleh Menteri Agama Republik Indonesia (MAKI).

Sementara itu, untuk mengakhiri puasa Ramadhan juga bisa dilacak dengan cara yang sama; yakni dengan melihat rukyat cincin bulan purnama saat Maghrib pada malam 30 Ramadhan berdasarkan informasi saksi mata langsung di tempat tertentu.***

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *