Natuna

Laksamana Yudo Soroti Kerawanan Batas RI

18
×

Laksamana Yudo Soroti Kerawanan Batas RI

Sebarkan artikel ini
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)

HMK, NATUNA — Pada awal 2023, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono berencana mengumpulkan jajaran hingga pihak pemerintah daerah (pemda) untuk membahas kerawanan perbatasan negara Indonesia.

“Ya jadi seperti yang saya sampaikan awal, yaitu awal tahun (2023). Kepala Staf (tiga satuan) sudah saya rapatkan kemarin, termasuk dukungan, dorongan logistik dan sebagainya. Dan kita rencanakan di tingkat staf.

Nanti untuk lebih jelasnya saya akan mempertemukan pemerintah daerah juga dengan para komandan satuan di jajaran,” kata Yudo usai acara serah terima jabatan KSAL di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (29/2022).

Yudo menyebut dirinya juga telah mengundang Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam pertemuan tersebut untuk sama-sama berkoordinasi membahas pengamanan di sana.

Yudo mengatakan nantinya akan dibahas evaluasi dan masukan soal pengamanan di wilayah rawan.

Jika dirasa perlu dievaluasi, maka penjagaan akan dibenahi, termasuk dukungan logistik di kawasan tersebut.

“Tentunya kita akan evaluasi yang sudah terlaksana ini. Kalau sudah bagus, ya kita lanjutan kita tingkatkan.

Kalau ada yang kurang, tentunya akan saya lengkapi dan kita evaluasi,” kata dia.

“Jadi, saya tidak mau berandai-andai. Karena langkah saya selalu saya tindak lanjuti dengan harus tahu apa yang akan kita laksanakan.

Karena tanpa saya melihat, tak mungkin akan bisa merencanakan maupun menyampaikan dengan berandai-andai,” imbuhnya.

Yudo menuturkan saat ini pasukan pengamanan sudah bersiaga di batas teritorial rawan Indonesia baik di darat maupun lautan.

Rencananya, TNI akan menambah pasukan di kawasan Natuna. “Nanti akan kita fokuskan. Mungkin untuk Natuna nanti yang akan kita tambah.

Kalau yang lain saya kira selama ini sudah terlaksana dengan baik, nggak perlu penambahan. Mungkin Natuna yang akan ada penambahan,” imbuhnya.

12 Titik Rawan Batas Indonesia

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap setidaknya ada 12 perbatasan negara Indonesia yang dinilai rawan.

Sebanyak 10 perbatasan di antaranya merupakan perbatasan laut.

“Tentunya kalau kita bicara negara, yang perlu kita waspadai, kita perhatikan, tentunya daerah perbatasan.

Kita ini kan memiliki 10 perbatasan laut dan dua perbatasan darat. Nah, ini yang potensinya paling tinggi,” kata Yudo di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (20/12).

Dari titik kerawanan tersebut, TNI sudah melakukan diplomasi di perbatasan yang berada di darat.

Namun Yudo menyebut salah satu yang paling sulit dilakukan adalah di perbatasan Laut Natuna. “Tapi memang tidak mudah, perbatasan itu tidak dalam waktu satu atau dua tahun.

Perbatasan di Natuna itu sudah 14 kali, dari tahun 1973 tidak selesai.

Artinya tidak gampang, sehingga kita tetap melaksanakan kerja sama, diplomasi untuk antisipasi terjadinya itu (konflik),” kata dia.

Menyikapi hal tersebut, Yudo mengatakan pihaknya terus melakukan upaya diplomasi dengan negara tetangga agar nantinya tidak terjadi konflik.

Selain itu, dia akan memaksimalkan tiga matra TNI dalam melakukan pengamanan.

“Tentunya perbatasan ini perlu kita laksanakan deploying kekuatan, baik patroli secara intensif, juga menjadi perhatian kita bersama. Sehingga kerawanannya dimulai dari itu,” kata dia.

“Kita tidak berharap terjadinya itu, tapi kita tetap siap antisipasi segala yang terjadi.

Tentunya kekuatan darat, laut, udara, kita jaga profesionalisme tadi, kemudian alutsista selalu standby.

Kita juga tidak lepas dari latihan, supaya selalu terjaga kesiapsiagaan operasionalnya,” imbuhnya. (detikcom)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *