HARIANMEMOKEPRI.COM — Setiap tahun tradisi mudik dilakukan mayoritas penduduk Indonesia menjelang hari raya Idulfitri.

Oleh karenanya tradisi mudik menjadi waktu yang sangat dinantikan untuk berkumpul bersama keluarga besar, tradisi mudik berasal dari Bahasa Jawa yang merupakan singkatan dari Mulih Dilik, yang artinya pulang sebentar. 

Sumber lain juga menyebut kata mudik berasal dari Bahasa Betawi yakni menuju udik (menuju kampung). Sejarah tradisi mudik dimulai jauh sebelum zaman Kerajaan Majapahit. 

Baca Juga: Lima Orang Pemalsuan Surat Kavling Siap Bangun, Pelaku diamankan Satgas Mafia Tanah Polda Kepri

Sementara tradisi mudik lebih dulu menjadi tradisi para petani Jawa untuk kembali ke kampung tinggalnya. Para perantau kembali ke kampung halaman untuk membersihkan makam leluhur.

Momen tradisi mudik juga digunakan untuk berdoa memohon rezeki dan keselamatan. Mengapa masyarakat Indonesia lekat dengan tradisi mudik?

Kementerian Perhubungan memproyeksikan, jumlah pemudik sebanyak 123,8 juta orang pada lebaran Idulfitri 1444 H. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 85,5 juta orang.