HARIANMEMOKEPRI.COM — NKRI harga mati seringkali kita baca, dengarkan, maupun ucapkan. Namun pernahkah anda bertanya tanya siapakah sosok yang pertama kali mengucapkan dan terus mengkampanyekan NKRI harga mati sehingga menjadi slogan umum seperti sekarang?
Kita barangkali tidak mengira bahwa pencetus NKRI harga mati adalah seorang ulama. Pendiri Pondok Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti di Klaten, almarhum KH Moeslim Rifa’i Imampuro, atau akrab disapa Mbah Liem. Dalam berbagai kesempatan di kegiatan pondok, pertemuan kiai maupun acara acara umum, Mbah Liem meneriakkan NKRI harga mati.
Menurut penuturan putranya, Saifudin Zuhri, slogan. NKRI harga mati itu mulai didengungkan oleh ayahnya sejak sekitar tahun 1990-an.
Baca Juga: Apa Saja Manfaat Sarapan Bagi Tubuh Pada Waktu Pagi Simak Penjelasannya
“Pastinya saat itu beliau sudah sepuh (tua). Paling tidak itu saat berdirinya pesantren ini, sekitar 1994-1995,” ungkap Gus Zuhri, sapaannya, saat ditemui di kediamannya, Sumberejo, Desa Troso, Kecamatan Karanganom,
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya