HARIANMEMOKEPRI.COM — Menjelang lebaran Idul Fitri 1445 H, sebuah fenomena terjadi di dunia yaitu Gerhana Matahari Total

Diperkirakan Gerhana Matahari Total akan berlangsung serentak seluruh Indonesia pada hari ini, Senin (8/4/2024).

Salah satunya akan terlihat ledakan Matahari bersamaan dengan gerhana. Selain itu juga tidak akan terlihat di langit Indonesia.

Gerhana Matahari Total nantinya akan terlihat di Samudera Pasifik hingga Mazatlan Meksiko. Berikutnya akan bergerak menuju Amerika Serikat (AS), di Texas hingga maine.

Sementara itu, durasi gerhana atau saat permukaan Bulan menutupi Matahari terjadi selama 4 menit 28 detik.

Fenomena ini akan berlangsung paling lama 3,5 menit hingga 4 menit di Torreon Meksiko

Dilansir situs resmi BMKG, pada tanggal 8 April 2024 akan terjadi fenomena alam, yaitu Gerhana Matahari Total (GMT),

Dimana Bulan melintas di antara Matahari dan Bumi, sehingga menutupi seluruh permukaan Matahari, yang seharusnya terlihat dari Bumi. Saat fenomena ini terjadi, langit akan gelap seperti senja.

Proses GMT akan dimulai dengan gerhana matahari sebagian pukul 15:42 UT (22:42 WIB) mulai memasuki GMT pukul 16:39 UT (23:39 WIB)

Puncak GMT terjadi pada 18:17 UT (tanggal 9 April 2024, pukul 01:17 WIB) GMT berakhir pada 19:56 UT (tanggal 9 April 2024, pukul 02:56 WIB)

Diakhiri dengan gerhana matahari sebagian pukul 20:52 UT (tanggal 9 April 2024, pukul 03:52 WIB)

GMT 8 April 2024 ini akan dapat disaksikan di Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada.

Sayangnya, Indonesia tidak dapat menyaksikannya karena pada saat GMT berlangsung, wilayah Indonesia akan berada di sisi gelap bumi (malam hari).

GMT terakhir terlihat di Indonesia pada tanggal 16 Maret 2016. GMT yang akan datang, terjadi lagi pada tanggal 23 Agustus 2044.

BMKG akan memantau aktiftas matahari secara realtime dengan peralatan-peralatan magnet bumi yang terpasang di 21 lokasi di Indonesia.

Analisa dilakukan setelah kejadian akan terekam di peralatan-peralatan kemagnetan bumi di Indonesia.

Oleh karena itu, BMKG menyimpulkan bahwa tidak ada kaitan langsung antara ledakan matahari dengan kejadian gerhana matahari total (GMT).

Hanya saat terjadinya GMT tanggal 8 April 2024, daerah yang terdampak GMT akan menyaksikan fenomena alam ledakan di matahari.

BMKG selalu memantau aktiftas matahari berupa monitoring kemagnetan bumi secara
realtime dari 21 lokasi.

Dampak dari ledakan matahari berupa badai magnet bumi ini relatif aman untuk wilayah Indonesia yang berada pada lintang rendah.

Ini karena perisai bumi dari pengaruh radiasi partikel angin matahari (magnetosfer bumi) terkuat pada lintang rendah.