Harian Memo Kepri | Kriminal —Sebanyak 68 pelajar yang diamankan di Polres Jakarta Utara saat akan ikut berunjukrasa, dikembalikan ke orangtuanya masing- masing, Rabu (1/2019). Sebelumnya mereka diamankan di sekitar Stasiun Tanjung Priok.
Saat diamankan, para pelajar yang kebanyakan berasal dari Jawa Barat ini didapati tengah beristirahat di lokasi tersebut. Mereka lalu dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Utara.Di depan para orangtua, Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto mengembalikan secara simbolis para pelajar ini.Budhi mengimbau agar para orangtua ini bisa membina anak-anak mereka ke depannya agar lebih baik.
“Ini adalah anak-anak dan adik-adik kita yang punya masa depan panjang. Tentunya jika kita bisa membinanya, ke depan mereka bisa menjadi generasi yang baik,” kata Budhi.Dalam kesempatan tadi, Budhi juga menyerahkan para pelajar ini untuk mendapatkan pembinaan singkat dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
Ketua LPAI, Seto Mulyadi menuturkan apresiasinya terhadap Polres Metro Jakarta Utara. Penanganan yang dilakukan Polres Metro Jakarta Utara terhadap para pelajar ini sudah sesuai dengan prosedurnya.
Polres Metro Jakarta Utara juga dianggap telah menangani anak-anak ini dengan mengacu pada UU Perlindungan Anak. “Mudah-mudahan ini menjadi tradisi semua Polsek dan Polres di berbagai pelosok tanah air bahwa menangani anak-anak tetap mengedepankan kepentingan terbaik bagi anak-anak,” ucap dia.
Menyesal
Salah seorang siswa asal Kuningan mengaku menyesal telah ikut demonstrasi di Jakarta. YI siswa asal SMKN 4 Kuningan itu malah tidak tahu jika adik dan ibunya tengah menunggu kabar terbaik di rumah.
YI hanya mengenakan kaos merah hati dan celana panjang putih. Pakaian tersebut terbilang lusuh dan dekil. Saat ditanya awak media YI sempat tertawa menjawab pertanyaan yang diajukan. Saat disinggung ayahnya sedang bekerja di Sulawesi, YI terdiam. “Bapak tahu dari mana, kok tau sampe kerja me Sulawesi,” ucap YI keheranan.
Ia juga tidak mengetahui jika si bungsu, adiknya sedang sakit dan tengah dirawat oleh ibunya. Perginya YI pada Minggu (29/2019) lalu dikatakan guru sekolah karena ada urusan mendadak ke tempat PKL di Cirebon. Namun seketika YI menyesal. Raut girang karena akan pulang tiba-tiba muram dan tertunduk.
“Ngedengernya sedih. Kalo tahu kayak gini sih nggak usah ngikut,” kata YI.
sumber | dok. | poskotanews.com
Tinggalkan Balasan